Warga Perbatasan Diculik dan Dibawa ke Rusia, Menurut Ukraina

Vitaly Shevchenko
Editor Monitoring Rusia, BBC

Francisco Richart/SOPA Images/LightRocket

Kelompok evakuasi kepolisian Ukraina, *White Angels*, mengevakuasi warga sipil dari desa Krasnopillya di wilayah Sumy.

Menurut otoritas Kyiv, lima puluh dua penduduk sebuah desa di Ukraina telah dibawa ke Rusia oleh pasukan penyerang dalam sebuah serangan lintas batas di desa Hrabovske. Tiga belas prajurit Ukraina juga ditangkap di desa perbatasan di wilayah Sumy timur laut itu.

Serangan terjadi pada malam hari Sabtu, ketika sekitar 100 pasukan Rusia menyerang desa tersebut, ujar Viktor Trehubov, juru bicara Gugus Tugas Gabungan Militer Ukraina.

Warga sipil awalnya dikumpulkan di sebuah gereja lalu dibawa melintasi perbatasan ke Rusia, katanya kepada BBC.

Dia menambahkan, hal ini tidak lazim karena pasukan penyerang biasanya membawa warga sipil ke Rusia setelah *terlebih* dahulu membangun keberadaan yang kuat di wilayah pendudukan.

Rusia sejauh ini belum memberikan komentar mengenai nasib warga sipil dari Hrabovske, namun laporan dari Ukraina mengindikasikan mereka mungkin telah dibawa ke Belgorod, sebuah pusat regional utama sekitar 80 km di dalam wilayah Rusia.

“Ibu dari teman saya telah dibawa ke sana. Tidak ada cara untuk menghubunginya meski mereka telah berusaha,” kata Volodymyr Bitsak, anggota dewan regional Sumy. “Sepengetahuan saya, mereka telah dibawa ke kota Belgorod dan ditahan di lokasi yang tidak diketahui.”

Letnan Kolonel Trehubov mengatakan kepada BBC pada Selasa malam bahwa pertempuran masih berlangsung di bagian selatan Hrabovske, namun Deep State, sebuah situs web Ukraina yang memantau situasi medan perang, melaporkan kemudian bahwa desa tersebut telah direbut oleh pasukan Rusia.

Kementerian Pertahanan di Moskwa mengatakan pada Selasa bahwa pasukan Ukraina telah “dihajar” di Hrabovske dan beberapa desa lain di wilayah Sumy.

MEMBACA  Pencemaran mencapai tingkat rekor di kota Pakistan

Sementara itu, di wilayah timur Donetsk, militer Ukraina menyatakan telah menarik pasukan dari kota Siversk yang terperangkap “untuk menyelamatkan nyawa para prajurit kami.”

Rekaman kota tersebut oleh Rusia membawa pasukannya lebih dekat ke “kota-kota sabuk benteng” Donetsk, yaitu Sloviansk dan Kramatorsk, sekitar 35 km di sebelah barat.

Otoritas Ukraina telah berupaya memindahkan warga sipil dari bagian wilayah Sumy yang berbatasan dengan Rusia. Namun Viktor Babych, wakil kepala administrasi regional Sumy, menyebutkan 56% penduduk di area perbatasan menolak untuk pergi, dan 32.000 warga sipil termasuk 604 anak-anak masih berada di sana.

Sebagian besar dari 52 warga sipil yang ditangkap dalam serangan lintas batas di Hrabovske adalah orang lanjut usia yang menolak perintah evakuasi resmi.

“Itu adalah aksi *serbu dan ambil*,” ujar Letkol Trehubov. “Mereka dengan cepat mengumpulkan semua orang dan dengan cepat membawa mereka pergi. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami belum pernah mengalami serangan semacam ini.”

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan anak-anak juga ditangkap.

“Saya terkejut ada anak-anak. Saya hanya heran bagaimana orang tua memperlakukan anak-anak mereka seperti itu,” kata Zelensky kepada wartawan. “Saya kira mereka sama sekali tidak menduga akan dibawa [ke Rusia] oleh militer Rusia.”

Sebagian besar warga sipil sebenarnya telah dievakuasi dari desa tersebut, yang populasi sebelum perang dilaporkan sekitar 700 orang.

Ombudsman Ukraina Dmytro Lubinets menyatakan warga sipil “ditahan tanpa komunikasi dan dalam kondisi yang tidak layak” oleh pasukan Rusia yang menyerbu Hrabovske sebelum dibawa keluar dari Ukraina.

“Tindakan seperti ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional. Mereka melanggar hukum dan kebiasaan perang dengan menahan secara tidak sah dan mendeportasi warga sipil secara paksa,” ujarnya.

MEMBACA  Pegulat banteng Prancis marah atas rencana larangan bagi anak di bawah 16 tahun

Tinggalkan komentar