Mengadopsi AI di Tempat Kerja: Peluang, Tantangan, dan Tiga Tips Praktis
AI telah menjadi komponen integral dalam kehidupan kerja banyak orang. Namun, teknologi ini menghadirkan peluang dan risiko yang unik bagi setiap peran. Meski demikian, mengetahui bagaimana orang lain memanfaatkannya tetap dapat memberikan wawasan berharga.
Layaknya internet dan ponsel pintar sebelumnya, AI telah berevolusi dari tren teknologi yang gemerlap menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Penggunaan chatbot, agent, dan alat AI lainnya menawarkan imbalan sekaligus risiko yang setara—terutama di lingkungan profesional.
AI bukanlah solusi seragam. Ia akan memberikan manfaat yang berbeda bagi industri dan pekerjaan tertentu. Karena itu, menjadi tanggung jawab masing-masing individu untuk menemukan bagaimana teknologi ini dapat diselaraskan dengan kontur dan kebutuhan unik dari peran mereka. Kata kunci dalam pemanfaatan AI di pekerjaan adalah eksperimen dan adaptasi, bukan sekadar meniru.
Meski begitu, memahami di mana, bagaimana, dan mengapa orang lain menggunakan AI tetap berguna, sekalipun mereka berada di bidang atau industri yang berbeda. Tidak setiap alat atau use-case baru akan cocok untuk semua pekerjaan, namun mengamati tren AI secara luas dan dampaknya terhadap kehidupan kerja dapat meningkatkan peluang kita untuk menemukan cara terbaik beradaptasi—dan tidak tertinggal oleh mereka yang lebih mahir.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, serta dalam menyambut tahun yang dipastikan akan dipenuhi perubahan teknologi lebih cepat, berikut tiga tips memanfaatkan AI di tempat kerja:
1. Coba NotebookLM untuk Pembelajaran Multimedia
NotebookLM dari Google adalah alat ampuh bagi yang lebih memilih pembelajaran auditori atau visual daripada membaca dokumen panjang dan padat. Anda dapat mengunggah PDF, Google Docs, tautan web, atau materi lain, lalu dengan mudah menghasilkan, misalnya, Ringkasan Audio bergaya podcast atau infografik. Cara yang bagus untuk memahami dasar-dasar subjek baru atau menyusun poin pembicaraan untuk presentasi.
Ingat, setiap jalan pintas kognitif ada harganya: Terlalu bergantung pada NotebookLM berisiko membuat pemahaman Anda menjadi dangkal terhadap materi yang seharusnya dikuasai, seperti siswa yang mengandalkan ringkasan daripada berusaha memahami sumber aslinya.
2. Manfaatkan Otter.ai untuk Transkrip yang (Umumnya) Andal
Saya telah menggunakan Otter.ai selama bertahun-tahun untuk mengubah rekaman audio menjadi transkrip, dan terus terkesan dengan kegunaan serta antarmukanya yang bersih. Sebagai jurnalis, saya sangat bergantung pada transkrip, namun alat ini tetap berharga bagi siapa pun yang menghadiri banyak rapat kerja dan ingin memiliki catatan untuk dirujuk nanti.
Unggah file rekaman, dan algoritma Otter akan mengubahnya menjadi transkrip yang dapat diedit, diunduh dalam berbagai format, serta dibagikan. (Tips: pastikan Anda memahami hukum setempat sebelum merekam pembicaraan orang; sebaiknya minta izin terlebih dahulu). Otter juga dapat diintegrasikan dengan Slack, Salesforce, Zoom, dan platform kerja populer lainnya (pilihan integrasi bervariasi berdasarkan paket layanan).
Seperti alat AI lainnya, Otter memiliki kelemahan. Ringkasan percakapan yang dihasilkan AI-nya—lengkap dengan daftar tindakan—umumnya dapat diandalkan dalam garis besar, namun bisa mengandung ketidakakuratan. Hal yang sama berlaku untuk transkripnya. Selalu baca dengan saksama dan koreksi jika diperlukan sebelum membagikannya.
3. Minta Klarifikasi pada Chatbot
Jika Anda kesulitan memahami subjek atau dokumen yang kompleks, coba unggah ke ChatGPT, Claude, atau Gemini dan minta penjelasan ringkas dengan bahasa yang mudah dipahami. Ini seringkali menjadi cara cepat dan efektif untuk mendapatkan kejelasan saat mengalami kebuntuan mental atau mencerna terminologi baru. Mulailah dengan prompt seperti: "Bisakah kamu merangkum poin kunci dari dokumen ini seolah menjelaskannya kepada non-ahli?"
Jenis prompt ini seharusnya hanya menjadi sarana awal untuk memahami konteks sebelum Anda melakukan pekerjaan sesungguhnya. Misalnya, ketika membaca makalah ilmiah yang penuh dengan rumus dan istilah menakutkan, chatbot dapat memberikan gambaran umum, sehingga Anda kemudian kembali ke makalah tersebut dengan pemahaman lebih jelas. Namun, selalu ingat bahwa chatbot bisa berhalusinasi, jadi jangan pernah menerima kata-katanya sepenuhnya. Jangan pernah pula memberikannya dokumen kerja sensitif yang tidak ingin Anda bagikan ke luar organisasi.
Ledakan Kambrium AI Sekarang
Sekali lagi, tidak ada dua pekerjaan yang persis sama, sehingga manfaat dan jebakan potensial AI akan bervariasi.
Namun, secara keseluruhan, kita sedang mengalami semacam Ledakan Kambrium AI: kemunculan berbagai alat dan kemungkinan yang sangat mungkin membentuk ulang hampir setiap pekerjaan, setidaknya hingga tingkat tertentu. Dan sebagaimana Ledakan Kambrium sesungguhnya merupakan periode kreativitas biologis tak tertandingi, momen saat ini adalah kesempatan bagi setiap pekerja untuk bereksperimen dengan AI dan menulis aturan tentang bagaimana ia dapat diintegrasikan ke dalam niche mereka masing-masing.
Meski demikian, eksperimen harus selalu diimbangi dengan kehati-hatian.