Banyak mobil self-driving Waymo memblokir jalanan di San Francisco saat pemadaman listrik besar hari Sabtu. Hal ini memaksa perusahaan menunda layanan sementara, dan menimbulkan pertanyaan soal kemampuan mobil-mobil ini beradaptasi dengan kondisi berkendara di dunia nyata.
Pengguna media sosial memposting video mobil-mobil Waymo saat menghadapi lampu lalu lintas yang mati. Lampu hazard beberapa mobil berkedip dan mereka berhenti mendadak, gagal menyeberangi persimpangan. Yang lain berhenti di tengah persimpangan, memaksa mobil lain menghindar.
Pemadaman listrik itu mempengaruhi 130.000 rumah dan bisnis di San Francisco. Penyebabnya adalah kebakaran di gardu listrik, kata para pejabat. Pada hari Senin, perusahaan listrik masih berusaha memulihkan listrik untuk ribuan pelanggan.
Waymo mengoperasikan ratusan robotaxi di San Francisco, tapi tidak jelas berapa banyak yang sedang berjalan saat pemadaman. Perusahaan menghentikan layanan Sabtu malam dan melanjutkannya lagi Minggu sore.
Masalah pemblokiran jalan ini menghidupkan kembali kekhawatiran yang dulu disampaikan pejabat kota, tentang robotaxi yang terkadang berhenti mendadak tanpa alasan jelas. Kekhawatiran ini muncul sebelum regulator California menyetujui mereka sebagai layanan komersial pada Agustus 2023.
Tyler Cervini, yang tinggal di Mission District, berkata dia memanggil Uber ke bandara karena stasiun keretanya tidak beroperasi. Di lampu lalu lintas dekat apartemennya, ada lima mobil Waymo memadati persimpangan, katanya.
Dia masuk ke Uber tepat di dekat lokasi mobil-mobil Waymo itu, tapi sopirnya “harus menghindar melalui mereka untuk menjemput saya,” kata Cervini. “Dia terlihat sangat frustasi dengan keadaan.”
Waymo mengatakan kendaraan mereka dirancang untuk memperlakukan lampu lalu lintas mati seperti persimpangan empat arah, tapi skala pemadaman kali ini menciptakan kondisi yang tidak biasa.
“Kami berkomitmen memastikan teknologi kami menyesuaikan diri dengan arus lalu lintas selama kejadian seperti ini,” kata juru bicara Waymo. “Sepanjang pemadaman, kami berkoordinasi erat dengan pejabat kota San Francisco.”
Perusahaan mengatakan sebagian besar perjalanan aktif berhasil diselesaikan sebelum kendaraan dikembalikan dengan aman ke depot atau berhenti di pinggir jalan.
Philip Koopman, profesor di Carnegie Mellon University dan pakar keselamatan kendaraan self-driving, mengatakan skala gangguan lalu lintas ini mengkhawatirkan. Kendaraan otonom biasanya diprogram untuk berhenti jika bingung harus berbuat apa, lalu meminta bantuan dari jarak jauh, katanya.
Koopman mengatakan ini sepertinya bukan kegagalan *sofware* di mobilnya, tapi “kegagalan manajemen operasional” dimana perusahaan tidak punya kemampuan menangani begitu banyak robotaxi yang butuh bantuan sekaligus.
Waymo seharusnya menghentikan layanan lebih awal, segera setelah kendaraan mereka mulai bermasalah, katanya.
“Bayangkan jika ini gempa bumi? Akan ada ribuan robotaxi memblokir jalan,” katanya.
Waymo, yang mulai sebagai proyek rahasia di dalam Google pada 2009, telah memperluas operasinya di San Francisco sambil memperkenalkan robotaxi ke kota California lain seperti Los Angeles dan San Jose, serta pasar AS lainnya di Texas, Arizona, Florida, dan Georgia.
Beberapa bulan sebelum persetujuan dari Komisi Utilitas Publik negara bagian, para pemimpin departemen transportasi dan pemadam kebakaran San Francisco menandai lusinan laporan tentang robotaxi yang berhenti dan menghalangi lalu lintas.
Selain mengganggu pengemudi lain, robotaxi yang menghalangi jalan juga dilihat sebagai penghalang yang berbahaya dalam keadaan darurat, saat petugas pemadam kebakaran dan polisi harus merespons panggilan bantuan.
Armada robotaxi Waymo diperkirakan akan menyelesaikan lebih dari 14 juta perjalanan tahun ini, lebih dari tiga kali lipat dari tahun lalu.
California sedang mempertimbangkan untuk memperluas persetujuan bagi truk otonom berat dan kendaraan yang membawa hingga 15 penumpang untuk beroperasi. Langkah ini ditentang oleh serikat pekerja yang mewakili sopir truk.
Shane Gusman, direktur Teamsters California, menyebut gangguan Waymo ini “peringatan jelas bahwa menyerahkan jalan dan hidup kita ke kendaraan otonom itu terlalu terburu-buru dan berbahaya.”
“Kami tinggal di negara bagian di mana pemadaman, kebakaran hutan, banjir, dan gempa bumi yang mempengaruhi listrik dan jalan adalah hal yang terlalu umum,” kata Gusman dalam pernyataan. “Kendaraan otonom yang mogok di jalan dan persimpangan mengancam keselamatan penumpangnya dan orang lain di jalan, serta menghambat respons darurat saat kita paling membutuhkannya.”