Jakarta (ANTARA) – Polisi Indonesia telah menggulung beberapa jaringan perdagangan narkoba dan menyita sejumlah besar narkotika yang rencananya akan diedarkan saat festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2025 di Bali, kata pihak berwajib pada Senin.
Penggerebekan dilakukan beberapa hari sebelum acara musik elektronik tersebut, yang berlangsung dari 12 hingga 14 Desember 2025, menurut Brigjen Eko Hadi Santoso, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
Eko menyebutkan penyidik mengungkap enam sindikat narkoba dan menangkapi 17 tersangka dalam operasi terkoordinasi di beberapa wilayah. Polisi masih memburu tujuh tersangka tambahan yang telah masuk daftar pencarian.
Dari yang ditangkap, 16 adalah WNI — terdiri dari 10 pria dan enam wanita — sementara satu tersangka adalah warga negara asing dari Peru, kata Eko dalam konferensi pers di Markas Polri di Jakarta Selatan.
Dia mengatakan para tersangka diduga merupakan bagian dari jaringan antar-provinsi yang beroperasi di Jakarta, Surabaya, dan Bali, serta jaringan lintas negara yang melibatkan warga asing.
Berita terkait: BNN peringatkan bahaya vape terkontaminasi narkoba bagi remaja
Polisi menyita berbagai jenis narkotika, termasuk 31 kilogram sabu-sabu, 956.5 pil ekstasi, 23,59 gram ekstasi bubuk, dan 135 gram obat sintetis yang biasa disebut “happy water.”
Barang sitaan lain mencakup 1.077,72 gram ketamin, 33,12 gram kokain, 21,09 gram MDMA, 36,92 gram ganja, dan 3,5 tablet zat yang dikenal sebagai “happy five,” ujar Eko.
Pihak berwajib memperkirakan total nilai jual narkoba sitaan itu sekitar Rp60,5 miliar, dan menambahkan bahwa operasi ini berpotensi menyelamatkan lebih dari 162.000 orang dari penyalahgunaan narkoba.
Para tersangka didakwa dengan undang-undang narkotika Indonesia yang ketat, termasuk pasal-pasal yang memberikan hukuman penjara berat untuk perdagangan dan konspirasi.
Eko mengatakan operasi ini merupakan bagian dari strategi mitigasi yang lebih luas untuk mencegah peredaran narkoba di acara-acara internasional besar yang diadakan di Indonesia.
Dia mengakui bahwa langkah keamanan di DWP tahun lalu tidak memadai dan mendapat kritikan.
“Kami telah mengubah pendekatan,” katanya, seraya menambahkan bahwa operasi terbaru ini akan menjadi tolok ukur untuk pengamanan acara-acara besar nasional dan internasional di masa depan yang mungkin menjadi target sindikat narkoba.
Berita terkait: Kapolri soroti tren baru penyalahgunaan narkoba
Penerjemah: Nadia Putri R, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025