Bulan baru saja muncul dari kegelapan total, namun hanya memancarkan cahaya yang sangat tipis. Dalam beberapa malam ke depan, ia akan semakin membesar dan bercahaya terang. Tak lama lagi, kita akan dapat mengamati kawah, mare, dan berbagai fitur menarik lainnya di permukaannya dengan jelas.
Bagaimana fase Bulan hari ini?
Per Senin, 22 Desember, fase Bulan adalah Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal). Berdasarkan NASA’s Daily Moon Observation, hanya 6% permukaan Bulan yang akan diterangi cahaya matahari malam ini. Porsi yang diterangi sangat sedikit sehingga tidak ada fitur permukaan yang dapat terlihat. Silakan periksa kembali besok.
Kapan purnama berikutnya?
Purnama berikutnya akan terjadi pada 3 Januari. Purnama terakhir terjadi pada 4 Desember.
Apa itu fase-fase Bulan?
Menurut NASA, Bulan memerlukan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu siklus penuh, yang dikenal sebagai siklus lunar. Sepanjang waktu ini, Bulan melewati serangkaian fase saat mengorbit Bumi. Meskipun sisi yang sama selalu menghadap ke Bumi, jumlah sinar matahari yang dipantulkan permukaannya berubah-ubah. Inilah penyebabnya mengapa Bulan kadang tampak penuh, separuh, atau sama sekali tak terlihat dalam siklus tersebut. Proses ini terbagi menjadi delapan fase lunar utama:
Bulan Baru – Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi yang menghadap kita gelap (tidak terlihat oleh mata).
Bulan Sabit Awal (Waxing Crescent) – Sabit tipis cahaya muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
Kuartal Pertama (First Quarter) – Separuh sisi kanan Bulan diterangi, tampak seperti setengah lingkaran.
Cembung Awal (Waxing Gibbous) – Lebih dari separuh diterangi, tetapi belum penuh.
Bulan Purnama (Full Moon) – Seluruh wajah Bulan diterangi dan terlihat sempurna.
Cembung Akhir (Waning Gibbous) – Cahaya mulai berkurang dari sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
Kuartal Ketiga (Third Quarter) – Setengah Bulan lagi, tetapi kini sisi kirilah yang diterangi.
Bulan Sabit Akhir (Waning Crescent) – Sabit tipis cahaya tersisa di sisi kiri sebelum kembali gelap.