Banda Aceh, Aceh (ANTARA) – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan sistem distribusi listrik di Aceh sudah kembali normal sepenuhnya pasca banjir dan tanah longsor parah yang melumpuhkan provinsi itu, bersama Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Sistem kelistrikan Aceh telah pulih. Semua gardu induk beroperasi normal, didukung generator dan saluran transmisi yang sudah berfungsi kembali. Ini jadi landasan penting untuk menjamin pasokan listrik stabil ke warga,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam pernyataan tertulis pada Minggu.
Setelah sukses memperbaiki sistem distribusi dan mengoperasikan kembali 20 gardu induk di Aceh, perusahaan akan fokus ke tahap pemulihan berikutnya dengan menyambungkan listrik ke daerah-daerah terpencil, katanya.
Prasodjo menegaskan PLN akan memulihkan pasokan listrik secara bertahap dan aman, khususnya di wilayah yang air banjirnya belum surut, demi keselamatan warga.
“Sesuai instruksi pemerintah, kami akan mempercepat pemulihan listrik pasca bencana agar warga bisa menikmati listrik lagi,” ucapnya.
Pemulihan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya berperan krusial dalam pemulihan pasokan listrik Aceh, tambahnya. PLTU itu kini punya sistem cadangan yang memadai untuk mendukung pasokan listrik di seluruh provinsi.
Pemulihan pembangkit listrik itu juga akan mengoptimalkan operasi saluran transmisi Nagan–Sigli sebagai bagian dari jaringan listrik Aceh, ujar Prasodjo.
Sementara itu, PT PLN telah memulihkan saluran transmisi Arun–Bireuen dan Pangkalan Brandan–Langsa, yang menjadi tulang punggung interkoneksi Aceh–Sumatra setelah rusak akibat banjir dan tanah longsor.
Perusahaan mencatat setidaknya lima menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt di jalur Langsa–Pangkalan Brandan roboh, sementara tujuh lainnya rusak akibat banjir dan longsor.
Rintangan di jalan juga menghambat mobilisasi tim perbaikan dan material.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu, banjir dan tanah longsor telah menewaskan 1.090 orang, 186 dinyatakan hilang, serta berdampak pada jutaan warga di 52 kabupaten dan kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Berita terkait: Pemerintah Indonesia janjikan bantuan lanjutan di tengah protes bendera putih di Aceh
Berita terkait: TNI berikan trauma healing untuk anak-anak pasca banjir mematikan di Aceh
Berita terkait: Pemulihan perangkat BTS Aceh capai 80,63 persen: Kementerian
Penerjemah: M Ifdhal, Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025