Prabowo Awasi Penandatanganan Massal 50.030 KPR Bersubsidi

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto hadir dalam penandatanganan massal 50.030 KPR bersubsidi secara serentak nasional pada Sabtu, disertai penyerahan kunci rumah simbolis untuk penerima tahun 2025 di Banten. Acara ini menekankan upaya pemerintah memperluas akses perumahan layak bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Dalam sambutannya yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo menyatakan penandatanganan dan penyerahan kunci serentak ini mencerminkan komitmen negara untuk meningkatkan kondisi hidup warga yang belum memiliki rumah layak.

Dia menyebut program ini sebagai upaya kolektif yang memerlukan kerja berkelanjutan demi memenuhi skala kebutuhan perumahan nasional.

“Ini adalah komitmen dan perjuangan kita bersama. Saya berterima kasih pada semua pihak yang bekerjasama agar rakyat bisa hidup lebih layak,” ujar Prabowo. Dia menambahkan, meski ada kemajuan signifikan, masih banyak yang harus dikerjakan.

Penandatanganan massal KPR yang diadakan serentak di 33 provinsi disebut pejabat sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia, menggarisbawahi skala program pembiayaan perumahan berbantuan pemerintah ini.

Dalam acara tersebut, Presiden secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada 10 penerima berpenghasilan rendah dari berbagai daerah dan profesi.

Mereka antara lain Dicky Mubarok, guru honorer dari Cianjur; Suyono, penyandang tunanetra dari Semarang; Sanah Maemunah, pedagang kopi keliling dari Serang; dan Suparmin, driver ojek online dari Bekasi.

Penerima lain ialah Nana Suryana, petugas pemakaman dari Bandung; Isti Siti Fatimah, perwakilan serikat pekerja dari Serang; Bayu Bina Anggara, dai dari Serang; Airin Ajiyanti Putri, nelayan dari Surakarta; serta Ahmad Kurniadi, tukang cukur dari Serang.

Acara juga menampilkan dialog virtual langsung antara Prabowo dengan penerima manfaat perumahan dari berbagai daerah, menyimbolkan keterlibatan langsung pemerintah dengan warga yang terbantu program perumahan bersubsidi.

MEMBACA  Prabowo: Indonesia Membutuhkan Sistem Pertahanan yang Kuat untuk Menjaga Kekayaan

Per 19 Desember 2025, Kementerian PUPR melaporkan penyaluran KPR melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 263.017 unit rumah bersubsidi, senilai Rp32,67 triliun.

Program ini melibatkan 39 bank, 22 asosiasi pengembang dan 7.998 perumahan yang tersebar di 12.981 kompleks pada 33 provinsi serta 401 kota dan kabupaten.

*Translator: Maria, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025*

Tinggalkan komentar