Putri Mahkota Norwegia Kemungkinan Butuh Transplantasi Paru, Demikian Pengumuman Istana

Putra Mahkota Norwegia Mette-Marit kemungkinan akan memerlukan transplantasi paru mengingat kondisi kesehatannya memburuk dalam beberapa bulan terakhir, menurut pernyataan rumah tangga kerajaan.

Putri berusia 52 tahun itu didiagnosis mengidap fibrosis paru pada 2018. Penyakit degeneratif ini menimbulkan jaringan parut yang mengeraskan paru-paru, sehingga menyulitkan pernapasan dan menghambat masuknya oksigen ke aliran darah.

Hasil tes pada musim gugur menunjukkan “kemunduran yang jelas” pada kesehatannya, demikian disampaikan istana pada Jumat (21/02). “Kami mulai mencapai titik di mana transplantasi paru akan diperlukan,” ujar Are Martin Holm, Kepala Departemen Pulmonologi di Rumah Sakit Universitas Oslo.

Putri Mette-Marit menyatakan kepada penyiar publik NRK bahwa penyakitnya berkembang “lebih cepat dari yang saya harapkan”.

Belum ada keputusan apakah ia akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu transplantasi, kata Dr. Holm. Istana menyatakan dokter-dokternya telah memulai proses menuju evaluasi untuk operasi transplantasi paru.

Di Norwegia, biasanya terdapat antara 20 hingga 40 pasien dalam daftar tunggu transplantasi paru, dan Putri Mette-Marit tidak akan mendapat perlakuan istimewa jika masuk ke dalam daftar tersebut, menurut pemberitaan media lokal.

Meski belum resmi masuk daftar penerima donor, tim medisnya sedang “melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk memastikan [transplantasi] dapat dilakukan ketika waktunya tiba”, jelas Dr. Holm.

Istana menyebutkan Putri Mette-Marit memiliki “kebutuhan yang meningkat” untuk beristirahat dan menjalani regimen latihan fisik yang ditargetkan.

Namun, ia “menunjukkan ketertarikan kuat untuk terus menjalankan tugastugasnya”, tambah pernyataan istana pada Jumat itu. Tugas dan agenda kerajaannya akan disesuaikan dengan kondisi kesehatannya yang berlangsung.

Dr. Holm mendeskripsikan fibrosis paru sebagai “penyakit berbahaya” yang seringkali tak terlihat, karena gejalanya sangat bergantung pada tingkat keparahan masing-masing individu.

MEMBACA  Data Jaminan Sosial Publik Terancam Akibat DOGE, Demikian Pengakuan Pelapor

Saat beristirahat, penderita mungkin bisa bernapas normal, jelasnya, tetapi saat beraktivitas—seperti berolahraga—paru-paru mereka “tidak lagi mampu mengimbangi”.

Pasangan Putri Mette-Marit, Pangeran Haakon, calon raja Norwegia, mendampinginya dalam wawancara dengan NRK. Ia menjelaskan bahwa istrinya mungkin terlihat “baik-baik saja” saat duduk diam, namun ia menyadari sang putri semakin kesulitan bernapas.

Dia juga mengatakan bahwa istrinya kini lebih mudah lelah dan lebih sering jatuh sakit.

Aktivitas seperti mendaki atau berski bersama—kegiatan yang mereka nikmati—kini tak lagi mungkin dilakukan, tambah sang pangeran.

Prospek transplantasi itu sendiri sudah sangat menantang, ujar Mette-Marit, karena ia menyadari prosedur tersebut mengandung berbagai risiko.

Keberhasilan transplantasi bergantung pada beberapa faktor, termasuk kecocokan donor yang tepat dan pencegahan penolakan organ baru oleh tubuh.

Transplantasi dipandang sebagai opsi terakhir, terang Dr. Holm. Individu harus berada dalam kondisi yang cukup parah dan memiliki harapan hidup terbatas sebelum transplantasi paru dianggap tepat.

Kabaran mengenai memburuknya kesehatan putri ini muncul beberapa bulan setelah putra sulungnya didakwa melakukan 32 pelanggaran, termasuk empat tuduhan pemerkosaan.

Marius Borg Høiby, 28, membantah tuduhan paling serius terhadapnya, namun berencana mengaku bersalah atas beberapa dakwaan ringan saat persidangan dimulai, menurut pengacaranya, Petar Sekulic, kepada Reuters pada Agustus lalu.

Høiby adalah anak tiri dari pewaris takhta Norwegia, namun tidak menyandang gelar kerajaan apapun maupun menjalankan tugas resmi.

Tinggalkan komentar