Bagaimana caranya menjadi seorang CISO? Kamu buat rencana langkah-demi-langkah dan ikuti itu. Setidaknya, itu lah cara Rich Baich, yang sekarang pegang jabatan itu di AT&T, ingat bagaimana dia memulai.
“Saya waktu itu lagi ambil MBA, dan kelas terakhir saya adalah pemasaran produk, dan mereka bilang, ‘Kamu adalah produknya. Bawa dirimu ke pasar,’” kata Baich. “Jadi, saya benar-benar bikin rencana untuk menjadi CISO, dan saya jalankan rencana itu.”
Rencana itu akhirnya membawa Baich ke pekerjaan pertamanya sebagai CISO di perusahaan data broker ChoicePoint. Waktu itu, katanya, ide tentang peran tingkat C-suite untuk keamanan informasi masih baru.
“Waktu saya lihat ke belakang, sangat menarik tentang apa peran dan ekspektasi di ruang rapat dan C-suite untuk seorang CISO,” kata Baich. “Tantangan utamanya adalah membantu organisasi secara kultural mengerti: Apa yang dilakukan CISO dan nilai apa yang dia bawa untuk organisasi?”
Di awal. Baich, yang sekarang sudah lima kali pakai ‘topi’ CISO, duduk dengan IT Brew untuk bahas perjalanan karirnya, mengingat pertama kali dia sadar ketertarikannya pada komputer.
“Kami mulai melakukan pemrograman komputer dalam bahasa Pascal, dan saya pikir betapa menariknya untuk membuat logika Boolean semacam jika-maka yang bisa membuat kamu melakukan tindakan tertentu,” kata Baich.
Ketertarikan itu tetap ada pada Baich bahkan saat dia masuk Akademi Angkatan Laut dan kemudian menyelesaikan dinas militer: “Saya fokus di bidang seperti perang permukaan dan kemudian kriptologi, perang informasi, dan ruang angkasa.”
Titik penting. Kemiripan antara militer dan peran CISO Baich di ChoicePoint dan kemudian, American Insurance Group serta Wells Fargo, sangat mencolok.
“Untungnya bagi saya, keamanan siber itu sedekat-dekatnya dengan jadi tentara dari kebanyakan pekerjaan, karena kamu terus mencoba bertahan melawan musuh yang jelas-jelas mencoba, entah berbuat jahat atau melakukan aktivitas nakal.”
Saat merenungkan pengalamannya di beberapa perusahaan top di sektor infrastruktur kritis, Baich bilang regulasi punya nilai, tapi dia percaya itu bisa memperlambat organisasi.
“Sering kali, itu bisa membuat kamu harus fokus di area yang mungkin bukan yang paling penting, tapi kamu perlu pastikan kamu memenuhi persyaratan regulasi itu,” kata Baich. Dia siap tantangan, bergabung dengan CIA pada 2022 sebagai CISO dan direktur kantor keamanan siber.
Jennifer Ewbank, pendiri Andaman Strategic Advisors dan mantan deputi direktur CIA untuk inovasi digital, bilang ke IT Brew bahwa Baich adalah pilihannya untuk peran itu, karena “kemampuannya menerjemahkan hal rumit menjadi prioritas sederhana yang jelas” dan “keinginannya untuk melayani negaranya.” Dia tambah bahwa Baich masuk organisasi dengan tujuan memahami kebutuhannya dan buat dampak besar, meski masa kerjanya singkat disana.
“Dia datang dengan tulus ingin mempelajari dan mengerti dan bertemu semua orang dan menghargai keahlian unik yang mereka punya dan kekuatan yang mereka bawa untuk misi itu,” kata Ewbank. “Pendekatan itu, menurut saya, sangat efektif.”
AT&T…&Rich! Setelah setahun di CIA, Baich bergabung dengan AT&T sebagai CISO dan SVP pada 2023, dengan tujuan membantu perusahaan itu modernisasi.
“Teknologi tidak pernah [berdiri] diam. Semuanya dari satelit sampai kuantum sampai AI, semua teknologi baru itu,” kata Baich. “Akibatnya, kita perlu punya tenaga kerja yang sesuai untuk bisa bertahan melawan semua itu.”
Bagian dari itu termasuk membangun literasi AI di antara karyawan AT&T. Baich perkirakan, dalam setahun terakhir, timnya habiskan lebih dari 16,000 jam menyelesaikan pelatihan dan lab AI. Karyawan juga buat video pendek tentang penggunaan AI yang disebar di dalam organisasi untuk tujuan belajar.
“Ini bukan cuma tentang belajar AI, karena itu seperti pergi sekolah. Hanya karena kamu belajar biologi bukan berarti kamu akan mengoperasi seseorang,” kata Baich. “Kami ingin berikan dasar itu untuk karyawan baru atau karyawan lama, supaya semua orang merasa nyaman, untuk mengerti bagaimana AI bekerja.”
Perusahaan juga sudah habiskan waktu untuk meningkatkan keamanan di tumpukan pelanggannya. Perusahaan ungkap pelanggaran pada Maret 2024 yang berisi set data dari 2019 yang mempengaruhi 7.6 juta pemegang akun saat ini, ditambah insiden lain pada Juli 2024 yang melibatkan data pelanggan dari platform cloud pihak ketiga. Awal tahun ini, perusahaan ungkap perjanjian strategis dengan Palo Alto Networks untuk berikan “solusi konektivitas aman” guna bantu bisnis dan kebutuhan keamanan mereka. Sementara itu, penawaran perlindungan ancaman perusahaan, AT&T Dynamic Defense, yang “menyaring lalu lintas jahat” sudah bekerja keras. Perusahaan perkirakan itu blokir 30 miliar ancaman per bulan.
Baich juga habiskan waktu untuk perkuat pertahanan kolektif perusahaan terhadap ancaman dengan berkolaborasi dengan lainya di industri. Perusahaan buat perjanjian berbagi informasi yang memungkinkannya berbagi informasi dengan CISO dan operator di 7 negara.
“Kita hanya sekuat mata rantai terlemah di antara kita semua,” kata Baich. “Kita semua ingin belajar dari satu sama lain.”
Laporan ini dipublikasikan awalnya oleh IT Brew.
Hai, nama saya Rina dan saya tumbuh besar di kota kecil di Jawa. Saya sangat suka sekali berwisata ke pantai sama teman-teman. Waktu kecil, saya sering pergi ke pantai dekat rumah nenek saya.
Sekarang saya tinggal di Jakarta, ibu kota Indonesia. Jakarta kota yang sangat sibuk dan cepat! Saya kuliah di bisnis dan belajar bahasa Inggris juga. Saya berharap bisa bekerja di perusahaan internasional suatu hari nanti. Cita-cita saya adalah untuk dapat jalan-jalan ke banyak negara dan belajar budaya mereka.
Di waktu luang, saya senang membaca buku dan menonton film. Kalau ada waktu libur, saya biasanya pulang ke kampung halaman saya untuk kunjungi keluarga. Makanan kesukaan saya adalah soto ayam dan nasi goreng. Saya juga suka mendengarkan musik pop Indonesia.