Elon Musk memprediksi bahwa perusahaannya, xAI, dapat mencapai kecerdasan umum buatan (AGI) dalam beberapa tahun ke depan, atau mungkin seawal tahun 2026, menurut laporan baru dari Business Insider. Jika terdengar familiar, mungkin karena Anda memang pernah mendengarnya sebelumnya.
Musk telah memprediksi hal yang sama pada tahun 2024, dengan klaim AGI akan tercapai pada 2025. Coba lihat kalender, dan Anda akan sadar bahwa kita hanya tinggal beberapa minggu menjelang akhir tahun 2025.
“Berapa lama lagi menuju AGI?” tanya Logan Kilpatrick, kepala produk Google AI Studio, pada Mei 2024.
“Tahun depan,” jawab Musk. Kilpatrick pun membalas, “Besar jika benar.”
Tentu saja, itu tidak terbukti. Namun, Musk memiliki rekam jejak panjang dalam membuat prediksi yang—katakanlah—terlalu optimistis tentang pencapaian perusahaannya di masa depan. Dan prediksinya kerap memiliki motif terselubung.
Ingat ketika Musk paling vokal menyuarakan bahaya AI dan kekhawatiran bahwa ia dapat menghancurkan dunia? Miliarder itu menandatangani surat terbuka pada Maret 2023 yang menyerukan jeda enam bulan untuk semua pengembangan AI. Kurang dari sebulan kemudian, terungkap bahwa Musk diam-diam membangun proyek AI sendiri di Twitter. Pada Juli 2023, Musk secara resmi mengumumkan pembentukan xAI, perusahaan di balik chatbot AI Grok.
Sang CEO sebenarnya tidak benar-benar khawatir akan risiko AI. Ia hanya frustrasi karena OpenAI saat itu jauh lebih unggul.
Pendekatan Musk terhadap AGI, atau teknologi baru apa pun, sangat bergantung pada bagaimana ia dapat mempromosikan perusahaannya di suatu momen tertentu. Dan prospek pencapaian AGI yang terus digaungkan, terlepas dari apakah itu dianggap baik atau buruk bagi dunia, membantu mendorong investasi dalam teknologi AI—sesuatu yang saat ini seakan menopang seluruh ekonomi AS.
Laporan Business Insider itu juga menyebutkan bahwa Musk memberi tahu staf xAI bahwa investasi di perusahaan swasta tersebut berjalan baik, dengan “pendanaan sekitar $20 hingga $30 miliar per tahun.” Surel yang dikirim ke xAI untuk menanyakan tentang laporan itu dibalas otomatis dengan tulisan “Legacy Media Lies.” Musk memiliki sikap merendahkan terhadap media dan sebelumnya pernah menggunakan auto-responder di Twitter yang mengirim emoji kotoran.
Salah satu masalah dalam mendiskusikan AGI adalah tidak adanya definisi tunggal yang disepakati. Seperti dijelaskan IBM, AGI tercapai ketika kecerdasan buatan dapat “menyamai atau melampaui kemampuan kognitif manusia dalam tugas apa pun.” Namun, mendefinisikan istilah seperti “kemampuan kognitif” dan “tugas apa pun” jelas sangat rumit.
Para ahli lain mendefinisikan AGI sebagai semacam kesadaran diri yang membuat AI lebih mirip manusia. Alih-alih sekadar memuntahkan kata-kata dari data pelatihannya, AI akan memahami dirinya sendiri sebagai suatu kesadaran. Kelompok ini merasa antusias dan/atau cemas tentang titik balik teoretis tersebut karena menganggapnya sebagai awal revolusi robot dan upaya AI untuk memusnahkan umat manusia. Musk pernah sangat menghipnotis ketakutan semacam itu, meski belakangan ia agak mengendur.
Tanpa pasukan robotik berskala besar, pencapaian AGI di masa kini oleh sistem yang membenci manusia mungkin akan lebih mirip film fiksi ilmiah tahun 1970 Colossus: The Forbin Project, di mana sistem non-humanoid menguasai senjata nuklir untuk mengancam dunia. Kita belum benar-benar memiliki robot humanoid canggih untuk skenario ala Terminator 2.
Tapi Musk juga sedang mengerjakan hal itu. Ia memprediksi Tesla akan memproduksi 1 juta robot humanoid Optimus per tahun dalam lima tahun ke depan, dan mereka bahkan akan mengasuh anak-anak Anda. Ia hanya perlu mencari cara agar Optimus dapat berfungsi tanpa kendali jarak jauh sebelum semua itu terwujud.
Siapa tahu? AGI bisa saja terwujud secara ajaib dalam beberapa minggu mendatang, dan prediksi lama Musk mungkin akan menjadi kenyataan. Namun, sang miliarder juga memiliki tenggat prediksi lain yang sudah di depan mata. Pada Oktober lalu, Musk mengatakan kepada Joe Rogan bahwa ia akan mendemonstrasikan mobil terbang sebelum akhir tahun ini.