Foto ‘Mata Sipit’ Miss Finland Viral Picu Badai Rasial

Delegasi Finlandia pada kontes Miss Universe bulan lalu di Thailand memicu badai rasialisme akibat foto viral yang menunjukkannya menarik ujung mata ke samping.

Sarah Dzafce, yang telah diturunkan dari gelarnya, mengunggah foto tersebut dengan keterangan "makan bersama orang Cina". Pose mata sipit itu kerap dipandang sebagai penghinaan terhadap masyarakat Asia Timur.

Unggahan itu memicu kecaman di Jepang, Korea Selatan, dan China terhadap wanita 22 tahun itu bahkan terhadap maskapai nasional Finlandia, Finnair.

Di tanah air, Perdana Menteri Finlandia menyatakan pada Senin bahwa gestur semacam itu "tidak dipikirkan dan bodoh" serta kontroversi yang menyusul "merugikan" negara.

Menurut tabloid lokal Ilta-Sanomat, Dzafce mengklaim gestur tersebut adalah reaksinya terhadap sakit kepala saat makan malam. Ia menyebut seorang teman menambahkan keterangan ofensif pada unggahan 11 Desember tanpa persetujuannya.

Dzafce telah meminta maaf atas foto itu, menyatakan bahwa hal tersebut "menimbulkan rasa tidak suka pada banyak orang".

"Itu sama sekali bukan maksud saya… Salah satu hal terpenting bagi saya adalah menghormati orang, latar belakang, dan perbedaan mereka," tulisnya dalam unggahan Instagram.

Permintaan maaf itu tetap menuai kritik, dengan beberapa pihak menyebutnya "tidak tulus" karena ditulis dalam bahasa Finlandia.

"Tidak yakin orang Cina di luar Finlandia akan memahaminya. Permintaan maaf yang begitu penuh pertimbangan dan tulus," tulis seorang komentator.

Komentator lain menulis: "Itu tidak perlu, orang Asia tidak melakukan apa pun padamu… Kami masih kecewa padamu."

Dua anggota parlemen sayap kanan di Finlandia, Juho Eerola dan Kaisa Garedew, mengunggah foto diri mereka meniru gestur Dzafce untuk menunjukkan dukungan pada sang ratu kecantikan.

Unggahan tersebut diturunkan setelah kecaman. Eerola meminta maaf dan menambahkan bahwa ia merasa Dzafce mendapat "hukuman yang tidak proporsional dan terlalu keras".

MEMBACA  Kelompok terafiliasi Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan Juni di Burkina Faso | Berita Konflik

Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo mengutuk tindakan para anggota parlemen itu sebagai "kekanak-kanakan", dan menekankan bahwa anggota dewan harus memberi contoh perilaku yang tepat.

Media lokal melaporkan Partai Finns sedang mempertimbangkan apakah kedua anggota parlemen tersebut harus menghadapi sanksi atas tindakan mereka.

Maskapai nasional Finnair menyatakan kepada penyiar publik Yle bahwa kontroversi ini telah berdampak pada perusahaan, dan terdapat seruan untuk memboikot Finlandia.

"Pernyataan atau unggahan dari beberapa anggota parlemen Finlandia tidak mewakili nilai-nilai Finnair," tulis maskapai itu di akun X Jepang mereka pada Selasa.

"Sebagai maskapai yang didukung oleh karyawan dari beragam latar belakang dan pelanggan di seluruh dunia, kami berjanji untuk menyambut semua orang dengan hormat," tulis mereka.

Kegaduhan ini juga menarik perhatian di Jepang, Korea Selatan, dan China, serta negara-negara Asia Timur lainnya.

Seorang pria Jepang yang tinggal di Finlandia meluncurkan petisi menyerukan penyelidikan atas diskriminasi anti-Asia, yang telah mengumpulkan lebih dari 7.000 tanda tangan hingga Minggu malam, menurut Asahi Shimbun.

Kedutaan Besar Finlandia di Jepang menyatakan telah menerima "banyak pendapat dan pertanyaan" mengenai upaya Finlandia menangani rasialisme.

"Rasialisme tetap menjadi tantangan dalam masyarakat Finlandia, dan penyelesaiannya memerlukan upaya terus-menerus dan teguh," diakui kedutaan dalam unggahan X awal pekan ini.

Kontroversi seputar Dzafce menjadi catatan tambahan bagi audisi Miss Universe di Thailand yang kacau, yang sebelumnya dihantui oleh aksi walkout dan tuduhan kecurangan.

Organisasi Miss Finland menyatakan penurunan gelar Dzafce adalah langkah "sulit tetapi diperlukan".

"Miss Finland memegang posisi sebagai panutan, yang mensyaratkan penghormatan kepada semua orang tanpa memandang asal usul, latar belakang, atau penampilan," tulis organisasi itu dalam pernyataannya.

MEMBACA  Pria Viral Memutar Video Seks Calon Istri di Hari Pernikahan, Apa Sebabnya?

"Kami sungguh menyesal atas dampak buruk peristiwa ini. Khususnya bagi komunitas Asia, tetapi juga bagi semua yang terdampak. Rasialisme tidak dapat diterima dalam bentuk apa pun," tulis mereka.

Tinggalkan komentar