Target BP Taskin Indonesia: Menutup Kesenjangan Perumahan Perkotaan untuk Pengentasan Kemiskinan

Jakarta (ANTARA) – Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) memprioritaskan inisiatif untuk memperluas akses perumahan layak bagi warga kurang mampu di perkotaan, sebagai bagian agenda peningkatan kesejahteraan publik.

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menekaskan, masalah kemiskinan kota terutama bersumber dari distribusi properti layak yang tidak merata di antara penduduk, bukan dari akses pendidikan dan informasi yang terbatas. Hal ini disampaikannya usai pertemuan media di Jakarta, Selasa.

"Contohnya, masyarakat di Kota Tangerang, Banten, cenderung memiliki asset terbatas meski akses pendidikan dan informasinya cukup. Penting untuk meningkatkan tata kelola tanah agar lebih banyak warga bisa memiliki rumah," jelasnya.

Budiman mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan 34,75 persen rumah tangga Indonesia tinggal di rumah tidak layak huni dengan kualitas konstruksi buruk dan akses sanitasi yang memadai terbatas.

Dia menekankan pentingnya semua institusi dan pemangku kepentingan terkait menyelaraskan visi dan langkah untuk segera mengatasi masalah perumahan bagi masyarakat berpenghasilan lemah.

BP Taskin akan berperan sentral mengumpulkan dan menyusun data kawasan miskin, sementara aspek konstruksi menjadi tanggung jawab Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Kementerian Perumahan Rakyat.

Lebih lanjut, BP Taskin akan fokus pada program pengentasan kemiskinan berbasis perumahan di 17 kabupaten/kota yang mengalami backlog perumahan parah pada tahap awal.

"Itu untuk fase awal. Target kami adalah menambah cakupan kabupaten/kota setiap bulannya, bertahap menjadi 28, 30, atau bahkan 40," ujar Sudjatmiko.

Dia berharap semua program lintas sektor berjalan optimal sesuai jadwal untuk mempercepat pengurangan kemiskinan di tanah air.

Berita terkait: Kementerian ajak generasi muda ikuti warisan membangun bangsa para transmigran

Berita terkait: Indonesia ubah strategi anti-kemiskinan ke program pemberdayaan

MEMBACA  Indonesia dan Thailand Bermitra untuk Pengembangan Tinju

Berita terkait: Prabowo dorong strategi berbasis data untuk turunkan angka kemiskinan: Menteri

Penerjemah: M. Riezko, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar