Selasa, 16 Des 2025 – 11:07 WIB
Jakarta, VIVA – Persaingan untuk memperebutkan aset Warner Bros. Discovery (WBD) semakin memanas. Paramount dan Skydance mengajukan tawaran saingan yang bernilai sangat besar untuk mengakuisisi semua aset WBD. Ini menantang langkah Netflix yang lebih dulu mengajukan kesepakatan akuisisi.
Baca Juga :
Danantara Akuisisi Novotel Makkah dan 4,4 Hektare Lahan dekat Masjidil Haram
Dalam keterangan resminya, Paramount mengumumkan penawaran pembelian senilai US$30 (sekitar Rp 499 ribu per saham) secara tunai. Perhitungan kurs menggunakan estimasi Rp 16.650 per dolar AS. Total nilai pengambilalihan mencapai sekitar US$108,4 miliar atau Rp 1.805 triliun.
Tawaran ini lebih tinggi dibanding proposal Netflix yang bernilai US$72 miliar (sekitar Rp 1.198,9 triliun). Netflix sebelumnya menawar harga per lembar saham WBD sebesar US$27,75 atau Rp 462 ribu.
Baca Juga :
Telkomsel All Out! 12.12 Digas, Nataru Diborong
Paramount menegaskan bahwa proposal mereka mencakup pengambilalihan seluruh aset Warner Bros. Discovery, termasuk segmen Global Networks. Perusahaan mengklaim penawarannya lebih menarik secara strategis dan finansial bagi para pemegang saham WBD.
Baca Juga :
Saham Netflix Anjlok Usai Umumkan Akuisisi Warner Bros Senilai Rp1.201 Triliun, Ada Apa?
“Tawaran kami memberikan alternatif yang lebih unggul dibanding proposal Netflix, yang nilainya lebih rendah dan sarat ketidakpastian, terutama dari sisi proses regulasi lintas negara,” tulis Paramount dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Anadolu Agency.
CEO Paramount, David Ellison, mengatakan aksi korporasi ini bertujuan memperkuat industri hiburan Hollywood. Menurutnya, transaksi ini akan mendorong persaingan sehat, meningkatkan belanja untuk konten, serta memperbanyak jumlah film yang tayang di bioskop. Pada akhirnya, hal ini bisa meningkatkan pendapatan.
"Ini untuk kepentingan terbaik komunitas kreatif, konsumen, dan industri bioskop. Kami percaya mereka (Warner Bros) akan mendapat manfaat dari peningkatan persaingan sebagai hasil transaksi yang kami usulkan," ujar Ellison.
Sebelumnya, Netflix mengumumkan telah mencapai kesepakatan awal dengan WBD untuk mengakuisisi studio film dan televisi Warner Bros., termasuk HBO Max dan HBO. Namun, rencana tersebut memicu kekhawatiran tentang masalah monopoli karena berpotensi menggabungkan dua raksasa layanan streaming global.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menyoroti rencana ini. Dia bersikap skeptis dan menilai dominasi pasar gabungan Netflix dan HBO bisa menjadi masalah.
"Saya sangat mengenal perusahaan-perusahaan itu. Saya tahu apa yang mereka lakukan, tetapi saya harus melihat berapa persentase pangsa pasar yang mereka miliki. Tak satu pun dari mereka yang benar-benar teman baik saya," kata Trump.
Halaman Selanjutnya
Sejumlah pengamat juga menilai akuisisi oleh Netflix berisiko mengganggu industri bioskop. Mereka menilai platform streaming tersebut kurang memprioritaskan distribusi film layar lebar.