Presiden Donald Trump menyalahkan oposisi vokal Rob Reiner terhadapnya atas kematian sutradara dan aktor itu. Dia membuat klaim tanpa bukti ini di media sosial, yang mengejutkan banyak orang bahkan di tengah tragedi.
Pernyataannya ini sangat mengejutkan, bahkan untuk standar Trump. Polisi masih menyelidiki kematian Reiner dan istrinya, Michele, sebagai pembunuhan. Mereka ditemukan tewas di rumahnya hari Minggu. Putra mereka ditahan polisi.
Trump punya sejarah panjang dengan komentar provokatif, tapi kali ini sangat berbeda dari peran biasanya seorang presiden yang menyampaikan belasungkawa. Komentarnya dikritik bahkan oleh pendukungnya sendiri.
Di postingannya, Trump bilang Reiner dan istrinya tewas “dilaporkan karena amarah yang ia picu akibat penyakit parahnya, yaitu SINDROM KEGILAAN TRUMP.” Dia tidak menyebut bahwa Michele Singer adalah fotografer yang mengambil foto sampul buku bestseller Trump tahun 1987.
Banyak politisi Republik mengkritik komentar Trump. Salah satunya Thomas Massie yang bilang, “Tidak pantas dan tidak menghormati seorang yang baru saja dibunuh dengan brutal.”
Reiner adalah sutradara film terkenal seperti “The Princess Bride” dan aktif mendukung Partai Demokrat. Dia sering mengkritik Trump, menyebutnya “tidak layak secara mental” jadi presiden.
Trump kemudian membenarkan komentarnya saat ditanya wartawan. “Saya bukan penggemar Rob Reiner sama sekali. Saya pikir dia sangat buruk untuk negara kita,” katanya.
Ini adalah contoh terbaru bagaimana Trump melihat mereka yang ia anggap musuh. Tahun lalu, balas dendam terhadap musuh politik jadi fokus kampanyenya. Dia juga pernah mengejek serangan terhadap suami Nancy Pelosi.
Padahal, setelah aktivis konservatif Charlie Kirk tewas dibunuh awal tahun ini, Trump bilang itu adalah “konsekuensi tragis dari mendemonisasi orang yang tidak Anda setujui.”
Jenna Ellis, mantan pengacara Trump, menyoroti standar ganda ini dan menyebut postingan Trump tentang Reiner “BUKAN respons yang tepat.”
Saat berbicara di peringatan Kirk, Trump tegas menyatakan pandangannya tentang lawan-lawannya: “Saya benci lawan saya.”