Chi Chi Izundu,
Olivia Davies dan
Will Dahlgreen,
BBC News Investigations
Departemen Kehakiman AS/PA
Epstein melakukan puluhan penerbangan lagi ke Inggris daripada yang sebelumnya diketahui
Hampir 90 penerbangan yang terkait dengan Jeffrey Epstein tiba dan berangkat dari bandara-bandara Inggris, beberapa di antaranya membawa perempuan-perempuan warga negara Inggris yang menyatakan mereka dilecehkan oleh miliarder tersebut, demikian temuan investigasi BBC.
Kami telah menetapkan bahwa tiga perempuan Inggris yang diduga menjadi korban perdagangan orang muncul dalam catatan penerbangan Epstein ke dan dari Inggris serta dokumen-dokumen lain terkait terpidana pelaku kejahatan seksual ini.
Pengacara-pengacara AS yang mewakili ratusan korban Epstein mengatakan kepada BBC bahwa “sangat mengejutkan” tidak pernah ada “penyelidikan skala penuh di Inggris” terhadap aktivitasnya di seberang Atlantik.
Inggris merupakan salah satu “pusat utama” operasi Epstein, ujar salah seorang pengacara.
Kesaksian salah satu korban Inggris ini membantu mempidanakan kaki tangan Epstein, Ghislaine Maxwell, atas kasus perdagangan anak untuk tujuan seksual di AS pada tahun 2021. Namun korban tersebut tidak pernah dihubungi oleh polisi Inggris, demikian dikatakan pengacaranya yang berbasis di Florida, Brad Edwards, kepada BBC.
Perempuan yang disebut dengan nama samaran ‘Kate’ dalam persidangan tercatat berada dalam lebih dari 10 penerbangan yang dibiayai Epstein ke dan dari Inggris antara tahun 1999 dan 2006.
BBC tidak memublikasikan detail lebih lanjut tentang perempuan-perempuan dalam dokumen tersebut karena risiko yang mungkin mengidentifikasi mereka.
Pengacara AS Sigrid McCawley mengatakan pihak berwajib Inggris “tidak menelusuri lebih mendalam penerbangan-penerbangan tersebut, lokasinya pada saat itu, siapa yang ditemuinya, serta siapa yang menemaninya di pesawat-pesawat itu, dan melakukan penyelidikan menyeluruh”.
Kantor Jaksa AS SDNY
Informasi lebih lanjut muncul tentang Epstein, yang difoto di sini bersama Maxwell, dan keterkaitannya dengan Inggris
Di bawah Undang-Undang Transparansi Jeffrey Epstein, batas waktu untuk merilis seluruh berkas pemerintah AS mengenai finansier terpidana kejahatan seksual ini adalah hari Jumat.
Namun log penerbangan termasuk di antara ribuan dokumen dari kasus pengadilan dan aset Epstein yang telah diumumkan kepada publik selama setahun terakhir, mengungkap lebih banyak tentang masa tinggalnya di Inggris, seperti kunjungan ke kediaman kerajaan.
BBC meneliti dokumen-dokumen ini sebagai bagian dari investigasi untuk merangkai aktivitas Epstein di Inggris.
Investigasi ini mengungkap bahwa:
- Log dan manifes penerbangan yang tidak lengkap mencatat 87 penerbangan terkait Epstein—puluhan lebih banyak daripada yang sebelumnya diketahui—tiba atau berangkat dari bandara Inggris antara awal 1990-an dan 2018.
- “Perempuan” yang tidak teridentifikasi tercatat di antara penumpang yang bepergian ke dan dari Inggris dalam log tersebut.
- Lima belas dari penerbangan ke Inggris terjadi setelah pemidanaan Epstein pada tahun 2008 karena meminta layanan seksual dari seorang minor, yang seharusnya memunculkan pertanyaan dari petugas imigrasi.
Meskipun Epstein meninggal di penjara pada tahun 2019, sebelum pengadilannya atas dakwaan perdagangan minor untuk tujuan seksual, para ahli hukum mengatakan kepada BBC bahwa sebuah penyelidikan Inggris dapat mengungkap apakah orang-orang yang berbasis di Inggris memfasilitasi kejahatannya.
Dua bulan lalu, BBC mengirimkan kepada Metropolitan Police, yang sebelumnya telah mengkaji alegasi tentang aktivitas Epstein di Britania, informasi yang tersedia untuk publik mengenai penerbangan-penerbangan ke Inggris dengan korban dugaan perdagangan orang di dalamnya.
Kemudian, kami mengirimkan daftar pertanyaan terperinci kepada Met tentang apakah mereka akan menyelidiki bukti kemungkinan korban warga negara Inggris dari Epstein yang diperdagangkan ke dan dari Inggris.
Met tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaan kami. Pada hari Sabtu, mereka merilis pernyataan lebih luas yang menyatakan bahwa mereka “tidak menerima bukti tambahan apa pun yang mendukung dibukanya kembali penyelidikan” terhadap aktivitas perdagangan orang Epstein dan Maxwell di Inggris.
“Seandainya informasi baru dan relevan disampaikan kepada kami”, termasuk yang dihasilkan dari perilisank material di AS, “kami akan menilainya”, kata Met.
Sigrid McCawley, yang mewakili ratusan korban Epstein, mengkritik Met karena menolak untuk menyelidiki
Pengacara AS Brad Edwards, yang telah mewakili korban-korban Epstein sejak 2008, mengatakan kepada kami “tiga atau empat” kliennya adalah perempuan Inggris “yang dilecehkan di tanah Inggris baik oleh Jeffrey Epstein maupun orang lain”.
Korban-korban lainnya direkrut di Inggris, diperdagangkan ke Amerika Serikat dan dilecehkan di sana, katanya.
Edwards mengatakan dia juga mewakili perempuan dengan kewarganegaraan lain yang menyatakan mereka diperdagangkan ke Inggris untuk dilecehkan oleh Epstein dan lainnya.
Analisis kami menunjukkan Epstein menggunakan penerbangan komersial dan sewaan, serta pesawat pribadinya, untuk bepergian ke Inggris dan mengatur transportasi bagi orang lain, termasuk korban dugaan perdagangan orang.
Lebih dari 50 penerbangan melibatkan jet pribadinya, kebanyakan terbang ke dan dari Bandara Luton, dengan beberapa penerbangan di Bandara Internasional Birmingham, dan satu kedatangan serta keberangkatan masing-masing di RAF Marham di Norfolk Barat dan di Bandara Edinburgh.
Catatan terbatas tentang penerbangan komersial dan sewaan yang diambil Epstein, atau dibiayainya, menunjukkan lusinan perjalanan lagi, terutama via London Heathrow, tetapi juga Stansted dan Gatwick.
Dalam sejumlah log pesawat pribadi Epstein, termasuk beberapa yang merinci perjalanan ke Inggris, perempuan di dalam penerbangan hanya diidentifikasi sebagai “perempuan” tanpa nama.
“Dia jelas-jelas memilih bandara di mana dia merasa akan lebih mudah untuk masuk dan keluar dengan korban-korban yang dia perdagangkan,” kata McCawley.
Pesawat udara pribadi tidak harus memberikan detail penumpang kepada otoritas Inggris sebelum keberangkatan dengan cara yang sama seperti pesawat komersial selama periode yang tercakup dalam dokumen yang kami periksa. Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada kami bahwa pesawat pribadi “tidak tunduk pada pencatatan terpusat yang sama”.
Celah hukum itu baru ditutup pada bulan April tahun lalu.
Kate, perempuan Inggris yang bersaksi melawan Maxwell, berada di beberapa penerbangan komersial dalam catatan yang kami periksa. Dia menggambarkan di pengadilan bahwa usianya 17 tahun ketika Maxwell berteman dengannya dan memperkenalkannya kepada Epstein—yang kemudian melecehkannya secara seksual di rumah Maxwell di pusat London.
Dalam persidangan tahun 2021, dia menggambarkan bagaimana Maxwell memberikannya pakaian gadis sekolah untuk dikenakan dan memintanya untuk mencari gadis-gadis lain untuk Epstein. Selain sekitar selusin penerbangan ke dan dari Inggris, Kate mengatakan kepada pengadilan bahwa dia diterbangkan ke pulau Epstein di Kepulauan Virgin AS, New York, dan Palm Beach di Florida, di mana dia menyatakan pelecehan terus berlanjut hingga usianya 30-an tahun.
Reuters
Kate, yang difoto di sebelah kanan dengan wajah dikaburkan, bersaksi di pengadilan Maxwell
Edwards, pengacaranya, mengatakan kepada BBC News bahwa bahkan setelah kesaksian tersebut, Kate “tidak pernah ditanya” oleh otoritas Inggris mana pun tentang pengalamannya—”bahkan satu telepon pun tidak”.
Dia mengatakan bahwa jika polisi Inggris meluncurkan penyelidikan terhadap aktivitas Epstein dan para pembantunya, Kate akan dengan senang hati membantu.
Profesor Bridgette Carr, ahli perdagangan orang di Fakultas Hukum Universitas Michigan, mengatakan kasus-kasus perdagangan orang biasanya membutuhkan banyak orang yang bekerja sama.
“Tidak pernah hanya satu orang jahat,” katanya. “Anda tidak memikirkan akuntan dan pengacara dan bankir—atau semua bankir—dan semua orang yang harus secara implisit, dan terkadang eksplisit, menerima apa yang terjadi agar hal itu dapat berlanjut.”
Ada juga pertanyaan tentang bagaimana Epstein dapat bepergian secara bebas ke Inggris setelah pemidanaannya tahun 2008 karena meminta layanan seksual dari seorang minor, yang mengharuskannya mendaftar sebagai pelanggar seks di Florida, New York, dan Kepulauan Virgin AS.
Epstein dibebaskan dari penjara pada tahun 2009 setelah menjalani hukuman 13 bulan. Dokumen-dokumen menunjukkan Epstein mengambil penerbangan Virgin Atlantic dari AS ke London Heathrow pada September 2010, hanya dua bulan setelah dia menyelesaikan masa percobaan dalam tahanan rumah.
Aturan Kementerian Dalam Negeri pada waktu itu menyatakan bahwa warga negara asing yang menerima hukuman penjara 12 bulan atau lebih, dalam banyak kasus, seharusnya ditolak masuk.
Namun pengacara imigrasi Miglena Ilieva, managing partner di ILEX Law Group, mengatakan kepada kami bahwa warga negara AS biasanya tidak memerlukan visa Inggris untuk kunjungan singkat, sehingga tidak ada proses aplikasi di mana mereka akan ditanya tentang pemidanaan kriminal.
“Itu sangat bergantung pada kebijaksanaan petugas imigrasi individu yang akan menerima orang ini di perbatasan,” katanya.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan mereka tidak menyimpan catatan imigrasi dan visa lebih dari 10 tahun dan menambahkan “merupakan kebijakan pemerintah yang sudah lama berlaku bahwa kami tidak secara rutin mengomentari kasus perorangan”.
Selama tahun 1980-an, Epstein juga menggunakan paspor asing—diterbitkan di Austria dengan fotonya dan nama palsu—untuk masuk ke Inggris serta Prancis, Spanyol, dan Arab Saudi, menurut otoritas AS.
Epstein juga mencantumkan London sebagai tempat tinggalnya pada tahun 1985 ketika mengajukan permohonan penggantian paspor, demikian sebelumnya dilaporkan ABC News.
Brad Edwards mengatakan klien Inggrisnya Kate tidak pernah dihubungi oleh polisi Inggris
Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, Met mengatakan mereka telah menghubungi “beberapa korban potensial lainnya” ketika memeriksa alegasi tahun 2015 oleh Virginia Giuffre bahwa dia diperdagangkan untuk eksploitasi seksual oleh Epstein dan Maxwell.
Giuffre juga mengatakan dia dipaksa berhubungan seks dengan Andrew Mountbatten-Windsor pada tiga kesempatan, termasuk ketika usianya 17 tahun di rumah Maxwell di London, pada tahun 2001. Mantan pangeran tersebut secara konsisten menyangkal alegasi yang ditujukan padanya.
Met mengatakan pemeriksaan mereka terhadap klaim Giuffre “tidak menghasilkan alegasi perilaku kriminal terhadap warga negara berbasis Inggris mana pun” dan mereka menyimpulkan bahwa “otoritas internasional lainnya berada di posisi terbaik untuk menindaklanjuti alegasi-alegasi ini”.
Keputusan itu ditinjau pada Agustus 2019 dan kembali pada tahun 2021 dan 2022 dengan hasil yang sama, kata mereka.
Tapi bagi pengacara Sigrid McCawley, pesan yang disampaikan Met kepada para korban adalah “bahwa jika Anda mendatangi penegak hukum dan ini adalah orang yang berkuasa yang Anda laporkan… hal itu tidak akan diselidiki.”