Kebanyakan orang tidak menyadari betapa banyaknya pemantauan radiasi yang berlangsung di sekitar mereka setiap saat, termasuk di tempat-tempat umum. Bandara-bandara, misalnya, dilengkapi dengan detektor radiasi yang canggih. Pada tahun 2022, perangkat di Heathrow menandai sebuah paket yang ternyata mengandung sejumlah kecil uranium. Pihak berwenang menyatakan tidak ada risiko bagi publik saat itu.
Mirion adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang memproduksi detektor radiasi. Produk-produk mereka digunakan untuk aplikasi pertahanan dan keamanan, juga di pembangkit listrik tenaga nuklir, laboratorium, dan dalam konteks riset. “Jika terjadi insiden di pembangkit nuklir seperti kebocoran bahan bakar… sistem-sistem ini terhubung ke sistem keselamatan pembangkit, sehingga pembangkit akan mati secara otomatis,” jelas James Cocks, kepala petugas teknologi. Monitor area menyedot partikel yang dikeluarkan pembangkit ke kertas saring, yang kemudian dapat dianalisis untuk melihat apakah terjadi pelepasan radiasi yang tidak terkendali.
Perusahaan ini bahkan membuat detektor radiasi yang dirancang untuk dipasang di bagian bawah drone. Cocks mengatakan, pasca-Fukushima, kebutuhan untuk mengumpulkan data radiasi sangat mendesak sampai-sampai seseorang berkeliling dengan sepeda motor membawa detektor. Saat ini, drone akan menawarkan cara yang lebih aman untuk mengumpulkan informasi semacam itu, sarannya.
Namun, Mirion juga memproduksi detektor genggam yang dapat dibawa oleh personel yang mengawasi acara olahraga besar, contohnya. Dan alat ini dapat membedakan antara berbagai jenis radiasi. Anda perlu mampu membedakan, misalnya, apakah pembacaan yang lebih tinggi dari normal berasal dari bom kotor—atau hanya dari seseorang yang baru saja menjalani perawatan medis menggunakan radioisotop. “Kami dapat mengidentifikasi apakah itu radiasi latar alami… apakah itu radioisotop medis atau apakah itu… produk fisi,” kata Cocks.
Jadi, salah satu warisan dari bencana Chernobyl dan Fukushima adalah sistem pemantauan radiasi yang kini sangat ditingkatkan dan tersebar di seluruh dunia. Kearfott menyatakan telah terjadi peningkatan nyata dalam upaya melacak radiasi pasca-kecelakaan tersebut.
Bonner mengakui bahwa sebagian orang mengalami kecemasan terkait radiasi—kadang-kadang, seorang relawan akan merakit detektor Safecast, menyalakannya, lalu “panik” saat alat itu mulai mendeteksi aktivitas, ujarnya. Namun, penting untuk menunjukkan betapa merata dan bervariasinya radiasi latar sebenarnya, katanya: “Kami yakin bahwa memberi tahu publik tentang apa yang terjadi justru akan menenangkan.”