Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia membantah kabar burung bahwa perundingan tarif dagang dengan Amerika Serikat terancam batal.
Haryo Limanseto, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menegaskan bahwa pembicaraan dengan Washington "masih berlangsung."
"Tidak ada masalah khusus dalam negosiasi, dan dinamika proses perundingan berjalan normal," ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
Indonesia berupaya mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, tambahnya, sambil menyatakan harapan agar perundingan dapat segera diselesaikan.
Pernyataannya ini menanggapi laporan yang mengutip pejabat AS yang memperingatkan bahwa negosiasi bisa gagal setelah Indonesia dikabarkan menarik beberapa komitmen yang sebelumnya termasuk dalam paket perundingan.
Indonesia mengupayakan tarif nol persen untuk komoditas yang tidak diproduksi di Amerika Serikat, termasuk minyak sawit mentah, karet, teh, kopi, dan produk karet lainnya. Tarif untuk tekstil dan alas kaki masih dalam pembahasan.
Sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan, Indonesia juga berjanji akan meningkatkan impor dari Amerika Serikat untuk membantu menyeimbangkan perdagangan bilateral. Impor energi ditargetkan hingga 15 miliar dolar AS, sementara impor hasil pertanian ditargetkan 4,5 miliar dolar AS.
Paket ini juga mencakup investasi di Indonesia dan fasilitas blue ammonia di AS dengan nilai gabungan 10 miliar dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada 17 November bahwa ia yakin paket perdagangan dan investasi secara keseluruhan akan membantu memulihkan keseimbangan dalam perdagangan bilateral.
Berita terkait: Indonesia-US tariff deal nears final stage, zero tariffs expected
Berita terkait: Prabowo confirms ongoing Indonesia-US zero-tariff talks
Penerjemah: Bayu Saputra, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025