Pembawa Acara Streamer Awards, QTCinderella, Menyingkap Sisi Kelam Dunia Streaming

Laura Cress
Wartawan Teknologi

BBC

Streamer Twitch ternama QTCinderella mengungkapkan bahwa ia akan menjadi “pribadi yang lebih bahagia” sekiranya dapat kembali ke masa lalu dan menasihati dirinya yang lebih muda untuk memilih karier yang berbeda.

Perempuan 31 tahun bernama asli Blaire (nama belakangnya tidak diumumkan publik) ini meraih ketenaran dengan bermain video game dan memasak dalam siaran langsung untuk 1,2 juta pengikutnya di internet.

Pada 2021, ia menciptakan Streamer Awards yang digelar tiap tahun dan akan disiarkan secara daring pada Sabtu ini.

Namun, dalam wawancara dengan BBC, ia mengaku meski merasa “sangat beruntung” berada di posisinya sekarang, berbagai dampak negatif peran ini—mulai dari pengawasan terus-menerus hingga kekhawatiran akan keselamatannya—menyulitkannya untuk menikmati karier ini.

“Jika aku bisa kembali dan tidak mengalami beberapa hal yang kualami karena pekerjaan ini, aku yakin secara keseluruhan aku akan jadi pribadi yang lebih bahagia,” ujarnya.

“Hal terbesar yang harap bisa kulakukan, andai aku bisa kembali dan membisikkan sesuatu ke telingaku sendiri, aku akan berkata, jangan lakukan ini.”

Getty Images

QTCinderella di Streamer Awards 2024

Sepanjang 2025, sejumlah kreator konten perempuan telah menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai keamanan, terutama saat menghadiri acara publik.

Pada Maret, tiga streamer Twitch AS, Cinna, Valkyrae, dan Emiru, sedang mengikuti streaming maraton selama seminggu ketika seorang pria mengancam akan membunuh mereka.

Kemudian, di acara tahunan TwitchCon pada Oktober, seorang pria dari kerumunan menangkap Emiru dan berusaha menciumnya tanpa persetujuannya.

Meski pengawal pribadinya dapat turun tangan, ia menuduh tim keamanan di lokasi tidak menahan pria tersebut hingga berjam-jam setelah kejadian—klaim yang dibantah Twitch dalam sebuah pernyataan.

MEMBACA  Elon Musk Mengumumkan Peluncuran Partai Politik Baru

Pelecehan—atau ancamannya—merupakan masalah yang Blaire akui juga harus ia hadapi sejak popularitasnya melonjak di dunia maya.

“Aku bisa membuka DM Instagram-ku sekarang dan membacakan untukmu 100 hal mengerikan tentang alasan atau cara aku bisa disakiti oleh orang-orang,” katanya.

Pada 2021, Blaire menyebut mengeluarkan lebih dari $2.000 (£1.500) setiap bulan untuk menghapus foto-fotonya yang diedit berat dari internet.

Lalu, pada Januari 2023, ia menemukan sebuah situs deepfake menggunakan citranya dalam materi pornografi, bersama dengan streamer perempuan populer lainnya.

Kini, meski telah membuka toko kerajinan di Los Angeles awal tahun ini, ia mengaku jarang mengunjunginya—karena kerap ada pria yang datang ke toko dan menanyakan dirinya.

“Aku kira itu akan menyenangkan,” ujarnya.

“Sayangnya, situasinya sudah sampai pada titik dimana aku tidak bisa pergi ke sana karena ada pria yang datang mencari aku.

“Aku tidak ingin hal ini membahayakan keselamatan karyawan-karyawanku.”

Dari Drama ke Hal Positif

Blaire menyatakan bahwa ia mengira keamanan di Streamer Awards akan lebih “agresif” dibanding acara lainnya, karena ia berharap dapat membantu para hadirin dari dunia streaming merasa seaman mungkin.

Upacara ini memberikan pengakuan kepada kreator-kreator terbaik di berbagai kategori seperti Gamer of the Year dan Best Community. Sementara itu, nominasi Streamer of the Year tahun ini mencakup streamer Twitch dengan pengikut terbanyak, 20 juta, yaitu Kai Cenat.

Pemenang ditentukan melalui perpaduan 70% suara penggemar dan 30% panelis industri.

Pada November, Blaire menghadapi tuduhan dari para penonton yang menyebut sejumlah streamer populer sengaja diblokir dari kategori tertentu karena dianggap terlalu “problematic”—klaim yang ia bantah.

Klip sang streamer yang menanggapi kritik terhadap acara tersebut dengan berlinang air mata segera menyebar di internet.

MEMBACA  Panduan Berkendara Cerdas Menjadi Poin Baru dalam Persaingan Mobil di China Meskipun Kecelakaan Fatal

“Kurasa aku perlu lebih sedikit menanggapi,” katanya.

“Tetapi sebagai manusia, kau hanya ingin dipahami.”

Pasang surut “drama” streamer yang terus-menerus dialami banyak kreator konten seperti Blaire adalah salah satu alasan ia merasa pekerjaan ini berat—namun ia juga mengatakan itulah sebabnya ia memulai penghargaan ini.

“Bagiku, sangat penting untuk menyatukan orang-orang, karena aku yakin memang ada banyak toksisitas di internet,” ujarnya.

“Dan jika orang-orang bisa sekadar makan malam bersama atau menjangkau satu sama lain, itu akan membuat perbedaan besar.

“Untuk satu malam dalam setahun, hal-hal negatif itu menjadi sunyi.”