Minimal 11 Tewas dalam Penembakan Massal di Afrika Selatan

Minimal sebelas orang tewas dalam penembakan massal di sebuah hostel di Afrika Selatan.

Empat belas lainnya terluka ketika para penembak menerobos lokasi di kota Saulsville, sebelah barat ibu kota Pretoria, dini hari Sabtu. Seorang anak tiga tahun termasuk di antara korban meninggal.

“Setidaknya tiga penembak tak dikenal memasuki hostel ini tempat sekelompok orang sedang minum-minum dan mereka mulai menembak secara acak,” ujar jubir polisi Brigadir Athlenda Mathe.

Motif penembakan belum diketahui dan belum ada penangkapan yang dilakukan. Ini merupakan yang terbaru dalam rentetan penembakan massal yang telah mengguncang negara yang sarat kejahatan ini dalam beberapa tahun terakhir.

Para penembak dilaporkan memasuki gedung pada pukul 04:30 waktu setempat (14:30 GMT) dan membuka tembakan ke arah sekelompok pria yang sedang minum. Seorang anak laki-laki 12 tahun dan seorang gadis 16 tahun termasuk di antara yang tewas dalam serangan itu.

“Saya dapat konfirmasi bahwa total 25 orang ditembak,” kata Mathe.

Menggambarkan hostel tersebut sebagai “shebeen ilegal”, ia menambahkan: “Kami menghadapi tantangan serius terkait tempat-tempat penjualan minuman beralkohol ilegal dan tidak berizin ini,” di mana mayoritas penembakan massal terjadi.

“Orang-orang tak bersalah juga kerap terkena imbasnya,” ujarnya kepada penyiar publik SABC.

Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, yaitu 45 orang per 100.000 penduduk menurut data 2023-24 dari Kantor PBB urus Narkoba dan Kejahatan.

Berdasarkan data kepolisian, sekitar 63 orang terbunuh setiap harinya antara bulan April dan September.

MEMBACA  Pengalaman Kilat Korea Selatan dalam Hukum Militer Mengguncang Pasar.