Survei: Mayoritas Warga Jerman dan Prancis Anggap Risiko Perang dengan Rusia ‘Tinggi’

Survei di Prancis menemukan, sedikit lebih dari separuh warga di sembilan negara Eropa percaya terdapat risiko tinggi terjadinya konflik.

Diterbitkan Pada 4 Des 20254 Des 2025

Klik untuk membagikan di media sosial

share2

Sebagian besar warga di Jerman, Prancis, Belanda, dan beberapa negara anggota Uni Eropa lainnya meyakini adanya kemungkinan besar Rusia akan berperang dengan negara mereka, demikian temuan sebuah survei.

Di sembilan negara Eropa yang disurvei, sedikit di atas separuh responden menyatakan risiko perang “tinggi” atau “sangat tinggi”, ungkap survei oleh lembaga jajak pendapat Prancis Cluster17 pada Kamis.

Rekomendasi Cerita

daftar 4 itemakhir daftar

Polandia, yang berbagi perbatasan dengan Rusia dan dahulu merupakan bagian dari Uni Soviet, menunjukkan kecemasan terbesar akan perang, dengan 77 persen responden melihat risiko konflik yang tinggi, menurut survei tersebut.

Di Belgia dan Belanda, 59 persen responden melihat risiko perang yang tinggi, dengan sekitar separuh warga Jerman, Prancis, dan Spanyol menyatakan hal serupa.

Responden Italia paling tidak mungkin melihat risiko perang, yakni hanya 34 persen, disusul oleh responden Portugal dan Kroasia.

Sementara itu, sedikit di bawah separuh warga Eropa yang disurvei menyatakan mereka memandang Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai “musuh Eropa,” naik empat poin sejak September.

Jajak pendapat ini diterbitkan dalam jurnal hubungan internasional berbasis di Paris, Le Grand Continent.

Lingkungan keamanan Eropa telah menjadi perhatian mendesak bagi para pemimpinnya sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Prancis mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan menghidupkan kembali wajib militer, yang dihapuskan pada 1996, mulai tahun depan secara sukarela, mengikuti langkah serupa oleh Belgia dan Belanda.

MEMBACA  Trailer Musim 4 'The Boys' Telah Tiba untuk Menyatakan Perang Total

Presiden Prancis Emmanuel Macron secara eksplisit menyatakan langkah tersebut sebagai respons terhadap agresi Rusia, dengan peringatan bahwa Moskow akan berusaha mengeksploitasi segala “sinyal kelemahan”.

Pada Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Eropa bahwa Moskow “siap” untuk berperang sambil mengecam perubahan yang diusulkan pada rencana didukung Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina.

“Kami tidak akan memerangi Eropa, saya telah mengatakan ini ratusan kali. Tetapi jika Eropa tiba-tiba ingin berperang dan memulai, kami siap saat ini juga,” kata Putin kepada wartawan sebelum pembicaraan dengan utusan khusus Trump, Steve Witkoff, dan menantu laki-lakinya Jared Kushner.