Selasa, 2 Desember 2025 – 07:58 WIB
Jakarta, VIVA – Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, dinilai sebagai figur penting dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah perannya dalam mengkoordinasi kementerian dan lembaga.
Baca Juga:
Muzani soal Usulan Status Bencana Nasional di Sumatera: Itu Kewenangan Presiden
Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, mengatakan Pemerintahan Prabowo memang memerlukan sosok seperti Seskab Teddy. Menurut dia, Teddy mahir dalam melaksanakan fungsi komunikasi saat mewakili Presiden RI.
"Selain menjadi andalan Presiden Prabowo dalam mengoordinasikan program dan kementerian/lembaga, Teddy juga mahir dalam melaksanakan fungsi kejubiran saat mewakili Presiden," kata Iwan di Jakarta pada Selasa, 2 Desember 2025.
Baca Juga:
Dari Tapanuli Tengah, Prabowo Bertolak ke Aceh Tinjau Lokasi Bencana Banjir
Selain itu, Iwan melihat Teddy memiliki retorika yang bagus serta wawasan luas. Sehingga, kata dia, Teddy mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi dalam Pemerintahan Prabowo.
"Selain retorika dan artikulasinya yang bagus, Teddy juga memiliki wawasan yang selalu bisa dia sesuaikan dengan situasi dan kondisi," ujarnya.
Baca Juga:
Prabowo: Semua Daerah Harus Siap Hadapi Perubahan Iklim
Contohnya, lanjut Iwan, dalam penanganan banjir di Aceh dan Sumatera, Teddy ikut turun tangan untuk mempercepat penanganan banjir bandang yang menelan ratusan korban jiwa.
"Publik memang mendesak dan menaruh harapan tinggi pada pemerintah pusat. Tampilnya Teddy kemarin menjawab itu," imbuhnya.
Untuk diketahui, Teddy menyampaikan terkait pengiriman bantuan dan 28 helikopter ke lokasi bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Helikopter gabungan dari berbagai instansi itu untuk menyalurkan bantuan dan evakuasi korban bencana.
"28 helikopter gabungan ini berasal dari TNI Angkatan Udara, Darat dan Laut, kepolisian, BNPB dan Basarnas yang dikerahkan pemerintah untuk melakukan distribusi bantuan dan juga evakuasi korban bencana," kata Teddy pada Minggu, 30 November 2025.
Ia menegaskan pemerintah akan menangani evakuasi hingga pemulihan akses dengan baik di wilayah yang terdampak bencana banjir bandang, baik Aceh maupun Sumatra.
"Pemerintah memastikan seluruh upaya penanganan berjalan dengan baik dan cepat, mulai dari evakuasi, pengiriman bantuan logistik, hingga pemulihan akses," jelas dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data sementara korban bencana banjir, dan longsor di tiga Provinsi Sumatera yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Halaman Selanjutnya
Hingga Senin, 1 Desember 2025 pukul 18.45 WIB, jumlah korban meninggal tercatat 604 orang, 464 orang masih dinyatakan hilang, dan jumlah korban luka mencapai 2.600 orang. Warga terdampak sekitar 1,5 juta orang serta 570 ribu orang mengungsi.