Ratusan petani memblokir sebagian jalan tol Athena-Thessaloniki sebagai protes atas keterlambatan pembayaran subsidi.
Diterbitkan Pada 1 Des 20251 Des 2025
Bagikan artikel ini melalui media sosial
bagikan2
Petani Yunani bentrok dengan aparat kepolisian dalam unjuk rasa di wilayah tengah dan utara negara itu, menyusul penundaan pencairan subsidi dari Uni Eropa.
Polisi menggunakan gas air mata pada Minggu (30/11) saat para petani membawa ratusan traktor untuk memblokade jalan nasional Athena-Thessaloniki di dekat kota Larissa, di kawasan tengah.
Rekomendasi Cerita Lainnya
daftar 3 itemakhir daftar
Polisi menyatakan telah menangkap tiga orang, namun para petani berhasil menutup jalan raya sebelum aksi protes lanjutan yang direncanakan pekan depan.
“Kami akan tetap di sini hingga [pemerintah] memberikan solusi,” ujar serikat pekerja pertanian setempat, Costas Tzelas, kepada para wartawan.
Keterlambatan pembayaran ini terjadi di tengah penyelidikan skandal di mana sejumlah petani diduga memalsukan kepemilikan lahan dan ternak untuk menerima subsidi pertanian UE.
Pejabat Yunani menyatakan pelaku penipuan mengajukan klaim palsu untuk subsidi Kebijakan Pertanian Bersama (CAP) senilai lebih dari 30 juta euro (sekitar Rp 560 miliar).
Suatu tampakan dari drone memperlihatkan traktor-traktor petani memblokir jalan raya selama protes di Nikaia, dekat Larissa, Yunani, 30 November 2025 [Alexandros Avramidis/Reuters]
Wakil Menteri Pembangunan Pedesaan dan Pangan Christos Kellas mengatakan kepada penyiar publik ERT pada hari Minggu bahwa petani menerima subsidi UE yang berkurang karena penyelidikan atas klaim penipuan masih berlangsung.
“Mereka menerima 100 juta euro [sekitar Rp 1,86 triliun] lebih sedikit pada tahap ini,” tambahnya. “Setelah proses banding, mereka yang berhak akan menerima dana tersebut.”
Otoritas Yunani telah meluncurkan penyelidikan terpisah, dan parlemen sedang menyelidiki lembaga pemerintah OPEKEPE, yang mendistribusikan sekitar 2,5 miliar euro (sekitar Rp 46,5 triliun) bantuan UE setiap tahunnya kepada ratusan ribu petani.
Skandal ini telah berujung pada pengunduran diri seorang menteri dalam pemerintahan konservatif Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Para peternak juga menuntut kompensasi menyusul kehilangan lebih dari 400.000 domba dan kambing akibat wabah cacar domba, yang seluruhnya disembelih untuk menghentikan penyebaran penyakit.
Pemerintah menolak desakan petani untuk diizinkan memvaksinasi hewan ternak mereka, dengan argumen tidak ada bukti bahwa langkah tersebut benar-benar efektif.