Penambahan Pasokan LPG Bersubsidi Purbaya Menjelang Nataru

JAKARTA – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, telah menyetujui usulan untuk menambah pasokan LPG bersubsidi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.

Keputusan ini diambil usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (27/11). Purbaya menegaskan bahwa langkah ini tidak akan membebani APBN 2025 karena harga gas dunia sedang mengalami penurunan.

"Untuk subsidi LPG ini, volumenya mungkin akan lebih besar saat Nataru. Tapi, karena harganya turun, pemenuhannya tidak akan melebihi anggaran yang sudah ditetapkan untuk tahun 2025," jelas Purbaya, seperti dikutip pada Jumat, 28 November 2025.

Meski volume subsidi diperkirakan naik, total belanja subsidi dipastikan tetap dalam batas yang wajar. Usulan penambahan ini berasal dari Kementerian ESDM untuk memastikan kecukupan suplai LPG dan kesiapan stok BBM bagi masyarakat selama periode Nataru.

Penambahan kuota ini berlaku untuk tahun 2025. Sementara untuk tahun 2026, keputusan akan dilihat kembali berdasarkan perkembangan harga energi global. "Nanti kita evaluasi lagi. Seharusnya anggaran yang ada sudah cukup," tambah Purbaya.

Untuk detail teknis seperti volume tambahan dan harga acuan, Purbaya meminta masyarakat menunggu konfirmasi resmi dari Menteri ESDM. "Silakan tanya langsung ke Menteri ESDM," ujarnya.

Langkah ini merupakan bagian dari antisipasi pemerintah terhadap lonjakan konsumsi energi selama libur panjang Nataru. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya telah mengadakan rapat koordinasi dengan Purbaya, Kepala BUMN Doni Oskaria, dan pihak Pertamina guna memastikan ketersediaan pasokan.

Dalam rapat tersebut, disepakati kenaikan volume LPG bersubsidi dari sekitar 8,2 juta metrik ton menjadi 8,4–8,5 juta metrik ton.

MEMBACA  12 Hancur Total: Mengapa Jet Tempur Siluman F-35 Terus Jatuh?