Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto akan membentuk dewan nasional untuk kesehatan finansial. Dewan ini akan melengkapi Dewan Nasional untuk Inklusi Keuangan, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Rencana ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo saat pertemuan dengan Ratu Máxima dari Belanda di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Kamis.
“Presiden Prabowo Subianto meminta pembentukan dewan nasional untuk kesehatan finansial untuk melengkapi Dewan Nasional untuk Inklusi Keuangan,” jelas Hartarto dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan.
Dia menerangkan bahwa dewan ini akan melibatkan berbagai stakeholder dan akan bertanggung jawab dalam menyiapkan data finansial terbuka.
Hartarto menekankan perlunya edukasi terus-menerus tentang literasi keuangan dan pentingnya mendorong data terbuka, tidak hanya untuk sektor perbankan tapi juga untuk nasabah bank.
“Ini berkaitan dengan kesadaran, termasuk KTP digital, berbagi pengetahuan, dan penguatan sektor asuransi,” tambahnya.
Hartarto juga menyatakan bahwa Presiden Prabowo memuji kepemimpinan Ratu Máxima dalam mempromosikan inklusi dan kesehatan finansial secara global, termasuk di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyimak presentasi tentang perkembangan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia, termasuk upaya memastikan 88,7 juta rumah tangga memiliki rekening bank. Hal ini untuk meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan dan memperluas akses layanan keuangan.
Menteri itu melaporkan bahwa tingkat inklusi keuangan nasional Indonesia telah mencapai 92,7 persen, sementara tingkat literasi keuangannya berada di angka 66,64 persen.
“Meski begitu, angka literasi 66,64 persen ini sebenarnya sudah lebih tinggi dari rata-rata tingkat literasi keuangan negara-negara OECD,” ujarnya.
Presiden Prabowo menerima kunjungan Ratu Máxima di Istana Merdeka pada Kamis sebagai bagian dari kunjungannya ke Indonesia pada tanggal 24-27 November 2025. Kunjungan ini dilakukan dalam kapasitas beliau sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA).
Sebelumnya, pada hari Selasa (25 November), Ratu Máxima telah mengunjungi sebuah pabrik garmen di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dan Kampung Batik Laweyan di Solo, Jawa Tengah, dimana beliau mendiskusikan inisiatif-inisiatif kesehatan finansial.