Pemerintah sedang mempersiapkan distribusi logistik lewat jalur udara dan laut. Hal ini dilakukan karena akses jalan di beberapa wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terputus total akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan langkah ini adalah prioritas karena banyak daerah terisolir dan tidak bisa diakses kendaraan darat.
“Dalam situasi tanggap darurat, kita tidak bisa menunggu bantuan sampai infrastruktur transportasi darat pulih. Makanya, kita akan kirim bantuan lewat udara dan laut juga,” ujarnya dalam konferensi pers.
Pratikno memastikan kementerian dan lembaga terkait sedang merancang mekanisme pengiriman dan memetakan daerah sasaran untuk penyaluran bantuan.
Upaya ini sangat penting karena, menurut analisis pakar meteorologi yang disampaikan dalam rapat, bagian utara dan barat Sumatera masih berpotensi mengalami gangguan cuaca. Hal ini membuat distribusi menjadi tantangan yang besar meski dengan armada pemerintah yang tersedia.
“Ini tantangan yang luar biasa. Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BnpB, yang sedang berada di posko Tarutung, untuk memulai pengiriman bantuan lewat udara,” tambahnya.
Dia mengakui kesulitan yang dihadapi masyarakat terdampak bencana. Selain jalan tertutup, pemadaman listrik dan gangguan layanan telekomunikasi karena pemancar rusak memperparah krisis.
Meski begitu, Pratikno mengimbau warga di Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi dari satgas gabungan yang telah diterjunkan ke lokasi terdampak dalam waktu 12 jam sejak kejadian.
Dia meyakinkan bahwa, sesuai arahan Presiden Prabowo, pemerintah siap memberikan bantuan darurat pertama yang cepat dan memaksimalkan semua sumber daya yang ada.