Dua Puluh Empat Pelajar Dibebaskan Usai Penculikan di Nigeria Barat Laut

Presiden Tinubu mendesak peningkatan upaya untuk menyelematkan sandera lainnya, setelah dibebaskannya murid-murid perempuan yang disekap di Negara Bagian Kebbi.

Diterbitkan Pada 25 Nov 2025

Klik disini untuk membagikan di media sosial

Duapuluh empat perempuan yang diculik dari sebuah sekolah asrama pemerintah di barat laut Nigeria pekan lalu telah dibebaskan, menurut pengumuman kepresidenan.

Presiden Nigeria Bola Tinubu pada Selasa menyambut baik pembebasan para perempuan tersebut dan menyerukan kepada pasukan keamanan untuk mengintensifkan upaya guna membebaskan mereka yang masih ditahan.

Rekomendasi Cerita

“Saya merasa lega karena keseluruhan 24 murid perempuan telah ditemukan. Kini kita harus, sebagai hal yang mendesak, menambah pasukan di daerah-daerah rentan untuk mencegah insiden penculikan lebih lanjut. Pemerintah saya akan memberikan seluruh bantuan yang diperlukan untuk mencapainya,” ujar Tinubu.

Para perempuan itu disekap pada 17 November ketika sejumlah pria bersenjata menyerbu sekolah mereka di Negara Bagian Kebbi tak lama setelah detasemen militer meninggalkan lokasi.

Penculikan massal untuk meminta tebusan telah menjadi hal yang lumrah di Nigeria utara, di mana gerombolan bersenjata menyasar sekolah dan komunitas pedesaan, seringkali mengalahkan pasukan keamanan setempat.

Dalam insiden terpisah pada hari Selasa, para pria bersenjata menculik 10 perempuan dan anak-anak dari sebuah desa di Negara Bagian Kwara, Nigeria barat.

Komisaris polisi negara bagian Ojo Adekimi menyatakan bahwa para penyerang, sekelompok “gembala”, telah “menembak secara sporadis” selama penyerbuan pada Senin malam di desa Isapa, yang bertetangga dengan desa lain di mana 35 orang diculik hanya seminggu sebelumnya.

‘Butuh anak saya kembali’

Dalam penculikan massal terbesar yang baru-baru ini terjadi, para penyerang menggerebek sebuah sekolah Katolik pada hari Jumat di Negara Bagian Niger bagian utara-tengah dan menculik lebih dari 300 murid serta staf. Lima puluh murid berhasil melarikan diri selama akhir pekan.

MEMBACA  Petani Kashmir Menyaksikan Apel Busuk Karena Jalan Utama Terblokir

Orang tua dari anak-anak yang diculik menyatakan mereka sangat berharap untuk dibebaskannya mereka.

“Anak laki-laki saya masih kecil. Ia bahkan belum bisa berbicara dengan benar,” kata Michael Ibrahim kepada kantor berita AFP. Putranya, yang berusia empat tahun, menderita asma, katanya.

“Kami tidak tahu dalam kondisi seperti apa anak itu berada,” ujar Ibrahim, menambahkan bahwa penculikan tersebut membuat istrinya jatuh sakit hingga harus dibawa ke rumah sakit.

Beberapa dari anak-anak yang diculik berusia setingkat taman kanak-kanak.

“Saya butuh anak saya kembali. Saya butuh anak saya kembali. Seandainya saya memiliki kuasa untuk membawa anak saya pulang, saya akan lakukan,” kata ayah lainnya, Sunday Isaiku, kepada AFP.

Empat hari setelah anak-anak St Mary’s diculik, tidak ada kelompok yang mengaku melakukan penculikan atau menghubungi sekolah untuk meminta tebusan.