Mempererat Pakta Pertahanan Jepang-Filipina Menghadapi Tekanan Tiongkok

Senin, 24 November 2025 – 09:40 WIB

Kapal-kapal Filipina terus menghadapi aksi agresif dari penjaga pantai dan kapal Tiongkok di wilayah sengketa Laut China Selatan. Situasi ini jadi salah satu alasan mengapa kerja sama pertahanan antara Jepang dan Filipina semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:


Gerakan Advokasi Uighur Meningkat, Soroti Penindasan Tiongkok

Pada Oktober 2025, kedua negara mengadakan latihan militer bersama pertama mereka setelah Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA)—yang ditanda tangani pada Juli 2024—mulai berlaku di bulan September. Perjanjian strategis ini memungkinkan pasukan dari kedua negara untuk dikirim ke wilayah masing-masing.

Seorang analis geopolitik dari Manila, Victor Andres “Dindo” Manhit, mengatakan bahwa pakta pertahanan baru ini membuka babak baru dalam kolaborasi keamanan antara kedua sekutu dekat ini.

Baca Juga:


Jepang Dihantam Badai PHK, Ribuan Pekerja Lansia Terpaksa Pensiun Dini

“Ini tidak hanya di tingkat angkatan udara, darat, dan laut, tapi juga di dunia maya,” katanya. “Di keempat bidang tersebut, kami mengharapkan kolaborasi yang kuat. Jepang bisa bantu kami dalam modernisasi dengan cara kami sendiri,”

Perjanjian ini dapat dilihat sebagai tanggapan terhadap meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Filipina di Laut China Selatan. Jepang sendiri juga punya sengketa wilayah terpisah dengan Tiongkok mengenai pulau-pulau di Laut China Timur.

Baca Juga:


Jepang Akan Naikkan Biaya Visa 6 Kali Lipat bagi Penduduk Asing Mulai Tahun Depan

Negara-negara tetangga Tiongkok meningkatkan pertahanan

Tokyo telah menawarkan untuk mengekspor sampai enam kapal perang ke Filipina untuk meningkatkan pertahanan maritim Manila. Kapal perusak kelas Abukuma saat ini masih dipakai oleh Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.

Manhit percaya ada “lebih banyak” ruang untuk kerja sama di masa depan. “Ingat, ini baru beberapa bulan berjalan, jadi jika kita lihat peningkatan pesat dalam aktivitas, terutama kerja sama maritim, kita bisa harapkan lebih banyak lagi,” ujarnya.

MEMBACA  Indonesia akan terus mengembangkan infrastruktur meskipun menghadapi tantangan

Karena kebangkitan ekonomi Tiongkok, peningkatan anggaran militernya, dan sikapnya yang lebih agresif di wilayah sengketa, banyak negara di kawasan Indo-Pasifik juga harus memperkuat pertahanan mereka sendiri.

Beijing kecam latihan gabungan dengan pasukan AS

Salah satu contohnya adalah Second Thomas Shoal, yang merupakan bagian dari Kepulauan Spratly, di wilayah yang diduduki secara militer oleh Filipina. Beijing bersikeras bahwa karang tersebut adalah milik Tiongkok.

Halaman Selanjutnya

Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag memutuskan bahwa klaim Tiongkok tidak memiliki dasar menurut hukum internasional.