Senin, 24 November 2025 – 05:30 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengatakan para ulama rencananya akan bertemu di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Pertemuan ini diadakan untuk membahas polemik yang sedang terjadi di dalam internal organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
“Insyaallah nanti akan diadakan pertemuan yang lebih luas dengan menghadirkan para kiai sepuh dan unsur-unsur kepemimpinan di lingkungan NU, di mana yang jadi tuan rumah adalah Pesantren Lirboyo di Kediri,” kata Gus Yahya di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, seperti dilaporkan ANTARA, Minggu, 23 November 2025 malam.
Meski begitu, Gus Yahya menjelaskan PBNU belum menyepakati tanggal pasti untuk pertemuan para ulama tersebut.
“Tetapi kesepakatan di antara para kiai sudah tercapai, pertemuan itu akan segera dilaksanakan. Semoga bisa membuka jalan keluar dari masalah yang ada sekarang,” ujarnya.
Gus Yahya menegaskan, sebagai organisasi, NU sudah memiliki sistem aturan atau konstitusi yang jelas.
“Jadi pernyataan-pernyataan atau artikulasi, baik lisan maupun tertulis dari siapapun, harus diukur dengan aturan dan regulasi yang ada dalam sistem konstitusi organisasi,” ungkap Gus Yahya.
Dalam silaturahmi yang dihadiri sekitar 50 kiai dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatera Utara, Yahya mengatakan para alim ulama menyesalkan apa yang terjadi dalam rapat harian Syuriah beserta hasil risalahnya yang mendesak dirinya untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU.
“Semuanya menginginkan agar segala masalah dalam organisasi dikembalikan kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), dikembalikan kepada sistem aturan yang ada, dan walaupun ada kekurangan atau kendala, harus diselesaikan bersama tanpa memperbesar konflik di antara jajaran kepemimpinan,” kata Gus Yahya.
Sebelumnya diberitakan, risalah rapat harian Syuriah PBNU banyak beredar dan menjadi pembicaraan warganet di media sosial. Risalah tersebut berisi keputusan Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU yang meminta Yahya Cholil Staquf untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU.
Rapat Harian Syuriah tersebut dilaksanakan di Jakarta, Kamis, 20 November 2025, dan diikuti oleh 37 dari 53 pengurus harian syuriah PBNU. Risalah rapat itu ditandatangani oleh pimpinan rapat yang juga merupakan Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.