Janji interoperabilitas untuk perangkat rumah pintar yang semestinya dihadirkan oleh Matter memang berjalan lambat, namun kini mulai terwujud. Kehadiran dukungan untuk kamera dalam rilis versi 1.5 mungkin menjadi pencapaian terbesarnya sejauh ini. Connectivity Standards Alliance (CSA) menyatakan bahwa rilis terbaru ini mendukung segala jenis kamera, mulai dari kamera keamanan dalam ruangan, kamera keamanan luar ruangan, bel pintu video, monitor bayi, hingga kamera untuk hewan peliharaan.
Ini dapat secara signifikan memperbaiki lanskap yang saat ini sangat terpecah-belah, memungkinkan Anda untuk dengan mudah menambahkan dan mengakses kamera di platform pilihan Anda. Hal ini juga berpotensi untuk dihadirkan melalui pembaruan perangkat lunak, sehingga beberapa kamera yang sudah Anda miliki mungkin akan mendapatkan dukungan Matter.
Mungkin ada kekhawatiran mengenai keterbatasan fitur, namun daftar fitur yang didukung cukup mengesankan. Termasuk di dalamnya adalah streaming video dan audio, komunikasi dua arah, akses lokal dan remote, multi-stream, kontrol pan-tilt-zoom, serta zona deteksi dan privasi. Terdapat juga dukungan untuk rekaman terus-menerus atau berbasis peristiwa, baik secara lokal maupun ke cloud. Namun, Matter tidak mengatur bagaimana penyimpanan tersebut dikelola, yang berarti beberapa produsen kamera masih akan mewajibkan Anda untuk menggunakan model langganan cloud mereka.
Yang menyenangkan, tidak ada batasan resolusi seperti pada Apple HomeKit Secure Video, ataupun pembatasan pada fitur deteksi AI. Matter menggunakan teknologi WebRTC, dengan akses remote yang ditangani melalui protokol STUN dan TURN. Ini berarti produsen dapat memilih untuk menerapkan enkripsi end-to-end untuk rekaman. Dukungan transport TCP dirancang untuk memungkinkan transmisi data yang lebih efisien dan andal untuk data dalam jumlah besar seperti yang dihasilkan kamera video, yang seharusnya mengurangi beban pada Wi-Fi Anda dan dampaknya terhadap masa pakai baterai kamera.
Meskipun kabar ini sangat menggembirakan dan potensi kompatibilitas mundurnya patut diacungi jempol, belum dapat dipastikan kapan Anda akan melihatnya pada kamera di rumah Anda. Trio besar: Apple, Amazon, dan Google, belum mengumumkan rencana apa pun untuk mengadopsi Matter dalam kamera mereka.
Namun, Matter 1.5 bukan hanya tentang kamera. Versi ini juga memperbarui dukungan untuk *closure*, dari pintu garasi hingga tirai jendela pintar, dengan mengakomodasi berbagai jenis gerakan dan konfigurasi. Dukungan untuk sensor tanah juga hadir, untuk mengukur kelembapan dan suhu serta berpotensi memicu katup air dan sistem irigasi berbasis Matter.
Tambahan terakhir adalah fitur manajemen energi yang ditingkatkan. Matter 1.5 memungkinkan perangkat untuk bertukar data mengenai harga energi, tarif, dan operasi jaringan. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan gambaran tentang biaya sesungguhnya dari perangkat Anda dalam hal penggunaan energi, biaya, dan dampak karbon. Pengisian daya untuk kendaraan listrik (EV) juga ditingkatkan, dengan pelaporan status daya dan pengisian daya dua arah yang kelak dapat mendukung skema vehicle-to-grid di masa depan.
Walaupun spesifikasi Matter 1.5 sudah tersedia, pengembang membutuhkan waktu untuk mengadaptasinya dan mendapatkan sertifikasi dari CSA. Perhatikan beberapa pengumuman pada CES 2026. —Simon Hill
Google’s Gemini Mulai Diimplementasikan di Android Auto
Google secara bertahap telah menggantikan Google Assistant yang sudah lama berdinas dengan chatbot AI Gemini yang lebih canggih di semua platformnya selama setahun terakhir. Setelah menerapkannya di jam tangan pintar Wear OS dan, baru-baru ini, menambahkannya langsung ke Google Maps, perusahaan kini membawanya ke Android Auto. Google menyatakan bahwa proses implementasi ini akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan untuk semua pengguna Android Auto yang telah meningkatkan dari Google Assistant ke Gemini di ponsel mereka.