3 Rekomendasi ETF Dividen untuk Investor Pemula

Gak pernah terlalu telat buat mulai investasi, dan kalo kamu pemula, beli ETF (Exchange-Traded Funds) bisa jadi pilihan yang bagus. ETF bagus karena diversifikasi instan, biaya rendah, dan banyak pilihan. Mereka juga punya potensi buat bikin passive income dan naikin nilai investasi.

Kalo mau passive income, coba lihat ETF ini:

  • JPMorgan Equity Premium Income ETF (JEPI)
  • Invesco S&P 500 High Dividend Low Volatility ETF (SPHD)
  • Global X SuperDividend ETF (SDIV)

    Ini kenapa mereka cocok buat pemula:

    1. JPMorgan Equity Premium Income ETF (JEPI)
    ETF JEPI ini hasilkan yield 7.24% terutama lewat jual opsi call di S&P 500. Asetnya $41B dan return 5-tahun nya 67.96%.

    Kalo kamu bisa terima sedikit resiko, JEPI pilihan yang worth it. Tujuannya kasih pendapatan tetap dengan saham blue-chip terbaik dan volatilitas rendah.

    Strateginya dua bagian: bangun portofolio saham terbaik, terus jual opsi call di indeks S&P 500 buat dapetin premi. Premi ini yang bikin yield-nya tinggi.

    Dana kelolaannya sekitar $41 miliar. Banyak yang kira diaandelin saham dividend tinggi, tapi sebenernya passive income-nya dari premi opsi call. Memang pegang saham defensif juga, tapi mayoritas pendapatannya dari jual opsi.

    Yield dividend JEPI 7.24% dan expense ratio 0.35%. Dia berhasil kasih return seperti obligasi tapi dengan keuntungan seperti saham dan volatilitas rendah.

    JEPI investasi di 123 saham. Alokasi terbesar di sektor teknologi (14.9%), lalu kesehatan (12.4%), dan industri (11.8%). Top holding-nya termasuk Alphabet, Microsoft, AbbVie, Johnson & Johnson, Nvidia, dan Amazon. Return 3-tahun nya 34.30% dan return 5-tahun 67.96%.

    2. Invesco S&P 500 High Dividend Low Volatility ETF (SPHD)
    ETF SPHD ini didesain untuk investor yang cari pendapatan. Dia ikuti indeks S&P 500 Low Volatility High Dividend dan investasi di perusahaan yang punya potensi hasilkan dividend yield tinggi.

    Dia kecualikan perusahaan high-yield yang lebih volatil supaya hindari value trap. Carinya: identifikasi 75 saham dengan yield tertinggi di indeks, lalu pilih 50 yang punya volatilitas terendah dalam 12 bulan terakhir. SPHD bayar dividend tiap bulan dan yield-nya 4.81%.

    Dana ini pegang cuma 51 saham dan expense ratio-nya 0.30%. Tidak ada saham yang bobotnya lebih dari 3%. Alokasi tertinggi di sektor real estate (22.58%), lalu consumer staples (16.78%), dan utilitas (14.63%). Tiap sektor dibatasi maksimal 25% dari portofolio dan maksimal 10 saham per sektor.

    Top 10 holding-nya termasuk Pfizer Inc., Healthpeak Properties Inc., United Parcel Service, Verizon Communications, dan Realty Income. Bedanya SPHD dengan ETF lain, dia investasi di REITs (Real Estate Investment Trusts). Ini memungkinkan kamu punya sebagian dari real estate dan dapet keuntungannya.

    SPHD hasilkan return 7.62% dalam 3 tahun dan 12.15% dalam 5 tahun.

    3. Global X SuperDividend ETF (SDIV)
    ETF SDIV ini satu lagi ETF dividend untuk pemula. Dia investasi di 50 saham dividend dengan yield tertinggi di dunia, bobotnya sama rata, dan hasilkan passive income tiap bulan buat kamu. SDIV ikuti performa Indxx SuperDividend U.S. Low Volatility Index. Yield dividend-nya 7.67% dan expense ratio 0.45%.

    Dia pegang 50 saham dan termasuk banyak perusahaan kecil yang harga sahamnya mungkin turun. Tapi, dividendnya tetap konsisten. Dananya banyak investasi di sektor energi (21.7%), lalu utilitas (20.6%), dan REITs (17.6%). Top 10 holding SDIV termasuk Global Ship, Omega Healthcare, Spire Inc., Northwestern Energy Group, dan Evergy Inc.

    Diversifikasi geografis ini akan sebar resiko ke sektor dan ekonomi berbeda, jadi mengurangi ketergantungan pada satu pasar. Pendekatan globalnya juga memungkinkan investor dapet kesempatan di sektor seperti energi dan REITs. Rata-rata return tahunannya dalam 5 tahun adalah 10.03%.

    Dana ini udah naik 14.24% tahun ini dan harganya sekarang $23.70. Kalo tujuan investasi kamu adalah hasilkan passive income tiap bulan, ETF ini worth considering. Dananya akan kasih kamu kesempatan investasi di perusahaan dividend terbaik di seluruh dunia dengan biaya rendah.

MEMBACA  Jokowi Memilih PSI Dibanding PPP, Ini Alasan Utamanya Desain Visual: Ukuran Font: Judul utama lebih besar dan tebal Warna: Biru tua atau merah untuk penekanan Tata Letak: Rata tengah atau kiri dengan spasi optimal Gaya: Gunakan font modern seperti Poppins atau Montserrat