Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, disambut secara personal oleh Presiden Afrika Selatan, Matamela Cyril Ramaphosa, saat tiba di KTT G20 di Johannesburg pada Sabtu pagi waktu setempat.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Wapres Gibran tiba di Johannesburg Expo Center untuk konferensi tingkat tinggi itu pukul 09.38 waktu setempat. Ia mengenakan setelan jas biru tua dengan dasi biru muda dan peci hitam.
Kemudian, ia berjalan melewati lorong menuju Presiden Ramaphosa yang menyambutnya dengan jabat tangan.
Kedua pemimpin tersebut terlibat dalam percakapan singkat sebelum berpose untuk sesi foto. Setelahnya, Gibran bergabung dengan para pemimpin dunia di auditorium utama.
Dihadapan sekitar 40 pemimpin global, wapres Indonesia dijadwalkan menyampaikan pidato dalam tiga sesi yang menyoroti isu-isu keprihatinan global.
Laporan menunjukkan bahwa ia akan menjadi dignitary ke-13 yang menyampaikan pernyataan dalam sesi pertama, setelah Perdana Menteri India Narendra Modi. Sesi ini akan membahas ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta utang negara-negara berkembang.
Ia juga akan menyuarakan pandangan Indonesia dalam sesi berikutnya tentang membangun dunia yang tangguh, dimana para pemimpin dunia akan bertukar pikiran mengenai isu terkait bencana, perubahan iklim, transisi energi yang berkeadilan, dan sistem pangan.
Selain itu, ia dijadwalkan berbicara dalam sesi terakhir yang dikhususkan untuk ketenagakerjaan dan tata kelola kecerdasan buatan, serta mineral kritikal, yang menjadi fokus Indonesia pada KTT G20 tahun ini.
Gibran tiba di Johannesburg pada Jumat (21 November) sekitar pukul 15.15 waktu setempat. Hari itu, ia mengikuti Indonesia-Africa CEO Forum yang diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Dalam forum tersebut, wapres mengumumkan kebijakan bebas visa antara Indonesia dan Afrika Selatan—sebuah kemudahan imigrasi hasil dari pertemuan sebelumnya antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Ramaphosa di Jakarta bulan lalu.