Senin, 08 Januari 2024 – 15:44 WIB
Capres RI Anies Baswedan bersama Capres 02 Prabowo Subianto dan Capres 03 Ganjar Pranowo dalam debat kandidat di Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024). Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com – Pakar komunikasi publik Muhammad Sufyan Abd mengamati performa Anies Baswedan dalam debat capres di Jakarta, Minggu (7/1) malam, yang mempertegas jargon perubahan dan keadilan yang telah dicanangkan oleh mantan gubernur DKI Jakarta sejak awal.
Menurut Sufyan, dalam semua sesi debat, Anies terus mengkritisi kondisi eksisting terutama di bidang pertahanan dan keamanan (hankam), serta hubungan internasional.
“Saya kira Anies adalah seorang orator yang teguh dan konsisten. Dia tidak bercampur aduk dan tetap pada prinsip perlunya perubahan dari kebijakan publik yang ada yang dianggap kurang tepat,” ujar Sufyan pada Senin (8/1).
Jika dikaitkan dengan teori, lanjutnya, contohnya seperti yang dijelaskan oleh Onong Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik”, saat berorasi ada yang disebut teori kuda.
Artinya, setiap bagian pidato merujuk pada bagian tubuh kuda, yaitu Exordium sebagai kepala atau pendahuluan, yang harus mampu menarik perhatian pendengar.
Selanjutnya, Protesis merupakan bagian punggung yang merupakan inti permasalahan yang diperkenalkan dengan latar belakang masalah, Argumenta (alasan yang mendukung inti permasalahan), dan Conclusio atau ekor, yang merupakan penegasan akhir tentang pandangan yang benar mengenai inti permasalahan.
“Jika kita melihat dari teori ini, maka Anies mampu menjalankan perencanaan orasi yang telah disiapkan sebelum debat. Pada setiap sesi, semangat perubahan terus disampaikan di semua bagian pidato,” jelasnya.
Dengan konsistensi gaya Anies, Sufyan menganggap wajar jika gagasan yang diajukan cukup memancing emosi, terutama dari Prabowo Subianto. Baik dari ekspresi, pilihan kata, termasuk gaya berdiri dengan tangan di pinggang yang ditujukan kepada moderator. (*/jpnn.com)
Pakar komunikasi publik Muhammad Sufyan Abd mengamati performa Anies Baswedan saat debat capres Minggu malam yang mempertegas jargon perubahan. Tanpa adanya perubahan yang tidak konsisten.
Redaktur & Reporter: M. Fathra Nazrul Islam
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News