Indonesia dan Australia Perkuat Tata Kelola Global Menjelang KTT G20

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Australia telah sepakat untuk memperkuat tata kelola global berbasis aturan dan mendukung sistem perdagangan multilateral yang terbuka untuk mengamankan rantai pasok global. Kesepakatan ini terjadi menjelang KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.

KTT yang dijadwalkan pada 22–23 November 2025 dengan tema "Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan" ini berlangsung di tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran atas fragmentasi perdagangan global.

"Kita perlu memperkuat mekanisme berbasis pasar untuk menjaga keamanan rantai pasok melalui inovasi dan kerjasama," ujar Raden Edi Prio Pambudi, Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Koordinasi Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pernyataan tersebut disampaikannya selama pertemuan bilateral strategis antara Sherpa G20 Australia dan Indonesia pada hari Jumat.

Dalam pernyataan yang dirilis di Jakarta, Edi menyatakan Indonesia memberikan dukungan penuh bagi Kepresidenan G20 Afrika Selatan dan mendorong kemajuan pada empat prioritas: ketahanan bencana, keberlanjutan utang, pendanaan transisi energi yang adil dan inklusif, serta pengembangan mineral kritus yang bertanggung jawab.

Indonesia menekankan bahwa upaya memperluas rantai pasok mineral kritis harus memastikan keberlanjutan lingkungan dan meminimalisir dampak ekologis jangka panjang.

Edi mengatakan Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat sebagai Presidensi G20 2026 dan sedang mempersiapkan pertemuan Sherpa pertama di bawah kepemimpinan AS.

Indonesia juga menyerukan hasil yang bermakna pada Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-14 pada Maret 2026 di Yaoundé, Kamerun, dengan menyatakan hal ini akan kunci untuk membangun kembali kepercayaan pada sistem perdagangan multilateral.

Kedua pihak juga membahas penggunaan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, mencatat pentingnya menjaga kepercayaan publik seiring perkembangan teknologi ini.

Delegasi Australia menekankan perlunya menjaga G20 sebagai forum ekonomi utama dunia dan menyerukan agar Deklarasi Pemimpin membahas ketegangan geopolitik, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan aksi iklim yang lebih cepat, terutama dalam membuat transisi energi lebih terjangkau.

MEMBACA  Prabowo Perintahkan TNI Siapkan Pasukan Perdamaian untuk Misi di Gaza

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Asisten Pertama Australia Lisa Elliston dan perwakilan Sherpa dari kedua negara.

Berita terkait: Wakil Presiden Indonesia berangkat ke Afrika Selatan untuk KTT G20

Berita terkait: RI rencanakan pertemuan dengan Belanda, China di G20 Afrika Selatan

Penerjemah: Indra Arief Pribadi, Martha Herlinawati Simanjunt
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025