Stern menyampaikan bahwa pesan teks yang didapatkan oleh pihak berwajih menunjukkan Li membanggakan bahwa ayahnya “pernah terlibat dalam bisnis serupa atas nama Partai Komunis Tiongkok.” Stern menuduh pesan tersebut juga memperlihatkan Li, yang bekerja di perusahaan distribusi perangkat keras, telah mengetahui melalui artikel berita yang dia bagikan bahwa chip Nvidia tersebut terkena kontrol ekspor. “Dia menjelaskan bahwa ayahnya punya cara untuk mengimpornya,” ujar Stern, kembali mengutip pesan teks Li.
Stern memberitahukan pengadilan bahwa Li “mengakui berbagai fakta” selama pemeriksaan oleh agen federal pada Rabu yang memberatkannya.
Para terdakwa menghadapi berbagai dakwaan terkait pelanggaran hukum kontrol ekspor dan hukuman hingga 20 tahun penjara.
Ho dan Raymond tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim ke akun LinkedIn yang diduga milik mereka. Pembela umum untuk Chen dan Li menolak berkomentar.
Juru bicara Nvidia, John Rizzo, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “bahkan penjualan kecil produk generasi lama di pasar sekunder tunduk pada pengkajian dan tinjauan ketat” serta “mencoba merakit pusat data dari produk selundupan tidak akan berhasil, baik secara teknis maupun ekonomi.”
Corvex, sebuah bisnis komputasi awan AI yang dikonsultasi Raymond, menyatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah menarik tawaran pekerjaan baginya untuk bergabung penuh waktu dengan perusahaan dan bahwa mereka tidak memiliki kaitan dengan pelanggaran yang dituduhkan.
Awal tahun ini, Departemen Perdagangan AS dilaporkan mempertimbangkan pembatasan penjualan chip canggih ke Malaysia dan Thailand dalam upaya membendung penyelundupan chip, namun regulasinya belum difinalisasi. Departemen Perdagangan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Hakim Magistrate Westmore memerintahkan Li untuk menyewa pengacara karena dia memiliki ekuitas signifikan di sebuah rumah di San Leandro, California, serta aset lainnya, sehingga membuatnya tidak memenuhi syarat untuk pembela umum. Sang hakim juga menjadwalkan sidang pada Selasa untuk memutuskan apakah Li memiliki risiko kabur yang signifikan dan harus tetap ditahan. Dia memegang kartu hijau AS dan kewarganegaraan Hong Kong.
Li, yang mengenakan kacamata, sandal jepit, dan jaket angin hitam, mengangguk menanggapi beberapa pernyataan Westmore namun tidak berbicara. Kaitlyn Fryzek, pembela umum sementaranya, menyatakan Li berencana menikahi seorang warga negara AS. “Dorongannya adalah untuk tinggal dan menikahi tunangannya,” kata Fryzek.