Indonesia dan Arab Saudi menjajaki kerjasama aplikasi Umrah

Saya melakukan peninjauan terhadap aplikasi Nusuk untuk mengeksplorasi cara kerja pemerintah Indonesia untuk bekerja sama dalam pemanfaatan aplikasi tersebut. Pemerintah Arab Saudi menggunakan Nusuk sebagai aplikasi untuk ibadah Umrah. Menteri Agama saat ini sedang bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi untuk menjalin kerjasama dalam pemanfaatan Nusuk, sebuah aplikasi digital yang digunakan untuk pendaftaran Umrah, Menteri Yaqut Cholil Qoumas menginformasikan pada hari Senin. Umrah adalah ibadah haji ke Mekah yang dapat dilakukan kapan saja, tidak seperti Haji yang harus dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu setiap tahun. Beliau menyampaikan pernyataan ini setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, setelah kunjungan kerjanya ke Arab Saudi. Pada 21 Maret 2024, sebelum keberangkatannya, Qoumas mengatakan bahwa kunjungannya ke Arab Saudi bertujuan untuk memeriksa persiapan pelaksanaan ibadah Haji tahun ini. Beliau menekankan bahwa pihaknya terus melakukan penyiapan layanan ibadah haji tahun ini, termasuk dalam hal transportasi, akomodasi, dan makanan. Menteri juga mengatakan bahwa beliau berencana untuk memanfaatkan kunjungannya ke negara Teluk untuk mempelajari peraturan tentang Umrah backpacker – ibadah haji yang dilakukan secara mandiri tanpa menggunakan jasa agen perjalanan dan penyelenggara Umrah. Selama pertemuan dengan Komisi VIII DPR pada 18 Maret, menteri menekankan perlunya merancang peraturan yang dapat menyesuaikan dengan meningkatnya popularitas Umrah backpacker. “Peraturan tersebut diperlukan untuk menjamin kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan jamaah Umrah Indonesia, termasuk bagi mereka yang memilih Umrah mandiri,” jelas beliau. Untuk mendukung penyusunan peraturan, beliau mengatakan, Kementerian Agama akan berkoordinasi dengan penyelenggara Haji dan Umrah.

MEMBACA  IKN merupakan Proyek dengan Jangka Waktu yang Panjang