Setidaknya 178 orang, termasuk pendaki, porter, pemandu, dan pejabat pariwisata, terkandas di gunung setinggi 3.676 meter di Provinsi Jawa Timur itu.
Diterbitkan Pada 20 Nov 2025
Lebih dari 170 pendaki yang terjebak erupsi mendadak Gunung Semeru telah kembali dengan selamat, menurut otoritas Indonesia.
“Mereka dalam keadaan selamat dan kini dibantu untuk turun,” ujar Priatin Hadi Wijaya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dalam konferensi pers video pada Kamis.
Rekomendasi Cerita
Sedikitnya 178 orang, termasuk pendaki, porter, pemandu, dan pejabat pariwisata, memulai pendakian ke gunung setinggi 3.676 meter di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu dan terkandas di area berkemah Ranu Kumbolo.
Pejabat lain di pusat tersebut, Hetty Triastuty, menambahkan bahwa Ranu Kumbolo merupakan area aman yang terletak di luar zona bahaya utama sejauh 8km dari kawah.
Area perkemahan tersebut terletak di lereng utara gunung, yang tidak berada di jalur aliran awan panas yang diamati bergerak ke arah selatan-tenggara.
Meski demikian, para pendaki mungkin terpapar abu vulkanik.
Gunung Semeru di Jawa Timur meletus pada Rabu sore, melontarkan abu dan gas hingga lebih dari 13km, memaksa pejabat menaikkan status siaga ke level tertinggi.
Semeru merupakan puncak tertinggi di Indonesia dan terletak di ‘Cincin Api’ Pasifik, busur seismik aktif tempat letusan gunung berapi dan gempa bumi sering terjadi.
‘Masih trauma’
Hampir 900 orang mengungsi di tempat penampungan yang didirikan di sekolah, masjid, dan balai desa setelah letusan, kata pejabat badan penanggulangan bencana Sultan Syafaat.
“Pada malam hari, mereka tetap [di penampungan] kemungkinan karena masih trauma,” ujarnya.
Penduduk Faiz Ramadhani mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa letusan itu “sangat mengerikan”.
“Saat itu, pukul empat sore, suasannya seperti tengah malam. Sangat gelap,” kata pemuda 20 tahun itu.
Beberapa rumah di dekat gunung berapi sebagian terkubur oleh abu vulkanik dan fragmen batuan.
Kepala Desa Supiturang, Nurul Yakin Pribadi, mengaku “terkejut” menemukan rumahnya rusak.
“Ada tumpukan material [vulkanik] setinggi satu meter di rumah saya,” katanya kepada AFP. “Banyak rumah penduduk yang rusak.”
Semeru, yang juga dikenal sebagai Mahameru, telah berkali-kali meletus dalam 200 tahun terakhir, termasuk episode mematikan pada 2021 yang menewaskan 62 orang dan mengubur desa-desa dalam abu panas.
Indonesia adalah rumah bagi hampir 130 gunung berapi aktif – lebih banyak daripada negara lain – dan aktivitas Semeru yang sering sangat dipantau karena risikonya terhadap komunitas di sekitarnya, rute transportasi, dan penerbangan.