RS KEI Cerminkan Komitmen UEI-Indonesia di Sektor Kesehatan: Prabowo

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mengatakan peresmian Rumah Sakit Kardiologi Emirates–Indonesia (RS KEI) di Surakarta mencerminkan komitmen kuat antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memperluas akses layanan kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia.

“Kerjasama ini menunjukkan komitmen bersama Indonesia dan UEA dalam memberikan layanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas tinggi,” ujar Prabowo dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah UEA dalam membuka akses bagi masyarakat Indonesia terhadap inovasi medis mutakhir, khususnya dalam perawatan jantung khusus yang memerlukan teknologi modern dan tenaga profesional terlatih.

RS KEI diresmikan oleh Presiden Prabowo dan Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang mewakili Presiden UEA, menandakan pentingnya strategis kemitraan bilateral ini.

Pejabat tinggi yang hadir antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei, yang mencerminkan dukungan tingkat tinggi untuk inisiatif ini.

Menurut Kemenlu, RS KEI merupakan bagian dari hibah pemerintah UEA yang lebih luas untuk Surakarta dan menjadi simbol nyata persahabatan kedua negara dalam memperkuat infrastruktur kesehatan.

Rumah sakit ini, yang dilengkapi dengan teknologi medis standar internasional, diharapkan dapat memperluas layanan kardiologi untuk masyarakat Indonesia, mempercepat respon darurat, dan memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional dalam jangka panjang.

Berita terkait: Prabowo meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia

RS KEI sudah memulai operasi terbatas dan akan secara bertahap meningkatkan kapasitas layanannya seiring dengan penambahan staf, penyebaran peralatan, dan sistem operasional yang menuju ke fungsionalitas penuh.

Dalam acara yang sama, juga ditandatangani Letter of Intent (LoI) antara Khalifa Bin Zayed Al Nahyan Foundation dan Kementerian Agama RI untuk memajukan kerjasama pendidikan berbasis teknologi.

MEMBACA  Indonesia Mendorong Vaksin TB, Bertujuan untuk Eliminasi pada Tahun 2030

LoI ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pembelajaran di lembaga pendidikan Islam melalui solusi teknologi yang inklusif, berkelanjutan, dan terukur yang dirancang untuk meningkatkan hasil mengajar dan akses digital.

Kemenlu mencatat bahwa kerjasama ini berkontribusi pada modernisasi layanan pendidikan dan sejalan dengan upaya Indonesia yang lebih luas untuk mengintegrasikan alat digital di seluruh sistem pembelajaran berbasis agama dan komunitas.

Kemitraan di bidang kesehatan dan pendidikan ini menyoroti hubungan erat antara Indonesia dan UEA serta menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk memberikan manfaat konkret bagi warganya melalui kolaborasi jangka panjang.

Berita terkait: Rumah sakit jantung baru Indonesia–UEA di Solo ditarget bisa selamatkan ribuan orang

*Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*