Bantul, Yogyakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto meresmikan lima infrastruktur transportasi di empat provinsi, dengan total investasi hampir mencapai Rp2 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas, mempersingkat waktu perjalanan, dan memperkuat ekonomi daerah.
Upacara peresmian dilaksanakan di Jembatan Kabanaran, Yogyakarta, pada hari Rabu. Proyek-proyek yang diresmikan meliputi Jembatan Kabanaran, Flyover Canguk, Underpass Joglo, Jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat, dan Underpass Gatot Subroto di Sumatera Utara.
“Hari ini kita berkumpul untuk meresmikan Jembatan Kabanaran, Jembatan Sambas Besar, Flyover Canguk, Underpass Gatot Subroto, dan Underpass Joglo,” ujar Presiden Prabowo, sambil menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek-proyek tersebut.
Presiden menekankan pentingnya perawatan untuk memastikan infrastruktur ini terus memberikan manfaat bagi sektor ekonomi dan pariwisata. Beliau juga mendorong Kementerian Pekerjaan Umum untuk melaksanakan proyek-proyek mendatang dengan kualitas dan efisiensi yang tinggi.
Menurut Badan Komunikasi Pemerintah, total investasi untuk kelima proyek ini mencapai Rp1,97 triliun dan menyerap 10.461 tenaga kerja konstruksi di empat provinsi.
Jembatan Kabanaran, yang merupakan proyek perdanan yang diresmikan di Yogyakarta, menelan biaya Rp863,72 miliar. Jembatan ini dibangun selama 579 hari dengan melibatkan 4.578 pekerja. Keberadaan jembatan ini memotong waktu tempuh sekitar 20 menit dan meningkatkan sektor pertanian, logistik, serta pariwisata di Yogyakarta bagian selatan.
Di Jawa Tengah, Prabowo meresmikan Flyover Canguk di Magelang dan Underpass Joglo di Surakarta. Flyover Canguk dibangun dengan anggaran Rp99,60 miliar selama 395 hari dan melibatkan 528 pekerja, yang berfungsi untuk melancarkan lalu lintas di persimpangan strategis kota.
Underpass Joglo, yang dibangun selama 390 hari dengan biaya Rp312,9 miliar dan melibatkan 1.658 pekerja, berhasil memangkas waktu perjalanan dari 5,12 menit menjadi hanya 0,6 menit. Hal ini meningkatkan kelancaran lalu lintas sebesar 300 persen dan menghemat biaya operasional kendaraan lebih dari Rp3,2 juta per jam.
Jembatan Sambas Besar di Kalimantan Barat menelan biaya Rp479,77 miliar. Pembangunannya berlangsung selama 1.119 hari dengan melibatkan 2.543 pekerja. Jembatan ini mengubah perjalanan yang sebelumnya membutuhkan satu jam dengan feri menjadi hanya lima menit melalui jalur darat, sehingga memperkuat konektivitas menuju perbatasan Malaysia.
Underpass Gatot Subroto di Medan, Sumatera Utara, dibangun dengan anggaran Rp217,83 miliar selama 463 hari dan melibatkan 1.154 pekerja. Underpass ini berhasil mengurangi waktu tempuh di Simpang Manhattan dari 4,25 menit menjadi 1,13 menit, sehingga membantu kelancaran arus lalu lintas di pusat kota.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa proyek-proyek ini bertujuan untuk mempercepat mobilitas, menurunkan biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi daerah yang baru. Hal ini memperkuat strategi pembangunan pemerintah yang berbasis infrastruktur.