Rabu, 19 November 2025 – 14:43 WIB
Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Jembatan Kabanaran di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kesempatan yang sama, beliau juga meresmikan empat proyek infrastruktur lainnya secara hybrid dari berbagai daerah.
Baca Juga:
Prabowo Titip Salam ke Presiden MBZ: Saudara yang Sangat Baik Bagi Indonesia
Keempat proyek yang ikut diresmikan adalah Underpass Gatot Subroto di Sumatera Utara, Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat, serta Underpass Joglo Surakarta dan Flyover Cangguk di Jawa Tengah.
Peresmian ini menandai peningkatan konektivitas dan memperkuat akses masyarakat terhadap jalur logistik serta mobilitas antarwilayah.
Baca Juga:
Revolusi Pelayanan Kesehatan, Prabowo Siapkan Beasiswa untuk Dokter hingga Perawat
Presiden Prabowo menekankan bahwa pembangunan infrastruktur adalah fondasi utama untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan kualitas hidup. Beliau berharap ini akan mempermudah akses ke daerah yang indah dan penuh spiritualitas, serta mendukung pengembangan pariwisata dengan pembangunan hotel dan fasilitas lainnya.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dalam laporannya menyatakan bahwa peresmian ini menjadi landasan untuk meningkatkan kualitas lahan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Total biaya untuk kelima proyek yang diresmikan adalah Rp 1,97 triliun.
Peresmian ini juga bagian dari persiapan pemerintah untuk kelancaran mobilitas masyarakat menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru. Diharapkan, proyek-proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperlancar arus barang dan jasa, serta meningkatkan keselamatan transportasi.
Jembatan Kabanaran merupakan jalur vital bagi aktivitas nelayan di pesisir selatan. Keberadaannya juga mendukung para petani garam dan sentra industri rumput laut yang membutuhkan jalur distribusi yang efisien. Sektor wisata pesisir pun diharapkan mendapat dorongan baru dari infrastruktur penghubung ini.
Halaman Selanjutnya
Sebagai simpul baru dalam jaringan konektivitas selatan Jawa, Jembatan Kabanaran memperkuat jalur logistik dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas. Hal ini sekaligus mendukung penguatan jalur selatan sebagai koridor strategis masa depan untuk pariwisata, perdagangan, dan industri.