Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan diabetes untuk mengurangi komplikasi dan biaya kesehatan yang terus naik.
Dalam pernyataannya pada Senin, dia mengatakan diabetes masih termasuk penyakit dengan beban keuangan tertinggi dan bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak terdeteksi sejak awal. Pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk untuk anak-anak dan remaja, oleh karena itu sangat penting untuk mendorong perubahan perilaku sedini mungkin.
“Diabetes tidak hanya tentang gula darah. Dampaknya sangat luas, mempengaruhi kualitas hidup, produktivitas, bahkan pengeluaran pemerintah. Kita harus bertindak lebih cepat lewat deteksi dini dan pencegahan,” ujarnya.
Dia mencatat bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) akan jadi strategi berbasis populasi untuk mengidentifikasi faktor risiko dan mendeteksi diabetes secara dini di masyarakat. Inisiatif ini bertujuan memastikan masyarakat paham kondisi kesehatan mereka sebelum intervensi menjadi sulit.
Kemenkes juga meningkatkan pencatatan dan pelaporan data kesehatan melalui integrasi digital serta secara bertahap memperluas akses obat-obatan, termasuk insulin.
Sadikin menekankan bahwa penanganan diabetes memerlukan dukungan bersama dari keluarga, komunitas, fasilitas kesehatan, sektor pendidikan, dan tempat kerja.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Kami ingin generasi muda tumbuh sehat dan bebas dari komplikasi diabetes,” katanya dalam peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Fatmawati, Jakarta.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati Muhammad Azhari Taufik mengatakan kasus diabetes tipe 1 yang ditangani rumah sakit ini meningkat pesat, dengan pasien rutin naik dari 38 di tahun 2024 menjadi 65 di tahun 2025.
Dia menyatakan perawatan diabetes, khususnya untuk anak, tidak hanya membutuhkan pengobatan medis tapi juga dukungan sosial, pendampingan keluarga, dan pembiayaan jangka panjang. Dia menggarisbawahi perlunya pemerintah dan faskes memastikan anak-anak yang terdampak bisa terus tumbuh, belajar, dan berprestasi.
Taufik juga menyoroti pentingnya digitalisasi data kesehatan melalui platform Satu Sehat untuk memperkuat pemantauan pasien.
“Integrasi data akan mempermudah monitoring dan mendukung kebijakan yang lebih terarah,” tambahnya.
Berita terkait: Ahli diabetes Indonesia terima penghargaan dari Filipina
Berita terkait: Profesor USU ajak diet sehat untuk cegah kenaikan diabetes
*Translator: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025*