Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa pengawasan produk ilegal di Indonesia dilakukan dengan ketat hingga ke tingkat akar rumput.
“Kami berkomitmen kuat untuk memberantas semua bentuk pelanggaran ilegal, dan itu adalah komitmen BPOM,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam pertemuan media di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa pengawasan ketat ini bertujuan memastikan semua produk yang dikonsumsi dan digunakan masyarakat aman serta tidak membahayakan kesehatan.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia punya banyak pintu masuk bagi individu yang mencoba mendistribusikan barang ilegal. Hal ini sejalan dengan temuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengungkapkan bahwa satu dari sepuluh produk medis yang beredar di negara berkembang berkualitas di bawah standar atau palsu.
Untuk mengatasi ini, BPOM telah bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk polisi, untuk melacak dan menangkap pelaku. Beberapa posisi deputi di BPOM juga dipimpin oleh jenderal polisi, yang memungkinkan koordinasi dengan personel penegak hukum di seluruh wilayah.
BPOM juga telah mengerahkan ratusan ribu kader masyarakat dan bekerja dengan pemerintah daerah untuk melindungi warga dari produk ilegal sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuat pilihan yang tepat.
Komitmen agensi ini juga tercermin melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi di Indonesia dan mitra internasional seperti WHO.
Selain pengawasan lapangan dan penegakan regulasi, Ikrar menyebut BPOM telah melakukan pelacakan digital secara intensif, menghapus sekitar 1,35 juta tautan online yang mendistribusikan produk ilegal dalam tiga tahun terakhir. Pada Juli 2025 saja, 190 ribu tautan baru ditemukan dan diturunkan.
Lebih lanjut, Ikrar mengonfirmasi bahwa BPOM juga mampu melacak grup WhatsApp yang digunakan individu untuk menarik pembeli.
“Kami memastikan semua obat dan produk makanan benar-benar memiliki keamanan, kualitas, dan khasiat yang sungguh baik untuk kehidupan masyarakat, dan untuk Indonesia juga,” ujarnya.
Berita terkait: Indonesia pastikan keamanan pangan di tengah laporan kontaminasi Cesium-137
Berita terkait: BPOM tekankan produksi, regulasi untuk kembangkan ekosistem vaksin
Berita terkait: Keamanan pangan kuat bisa tambah Rp8.000T ke ekonomi Indonesia: BPOM
*Penerjemah: Hreeloita, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025*