Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan semua unit lingkungan (RW) di ibu kota untuk memiliki Kampung Waspada TB.
“Semua RW harus memilikinya. Kita punya 267 kelurahan, jadi semua RW harus punya kampung waspada TB,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balai Kota, Kamis.
Pramono menyebutkan saat ini sudah ada 563 kampung waspada TB, dimana pihaknya berencana untuk memperluas jumlah ini lebih lanjut.
Dia mencatat bahwa menemukan lebih banyak kasus TB merupakan tanda yang positif, karena memastikan perawatan tepat waktu bagi individu yang terdampak.
“Kampung waspada TB sangat efektif di Jakarta,” lanjut gubernur.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi terus memperkuat gerakan pemberantasan TB dengan mendirikan kampung waspada TB di seluruh kota.
Program ini menyediakan wadah bagi warga untuk saling mendukung, memberikan edukasi, serta mendampingi pasien yang menjalani pengobatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa dinasnya menargetkan semua RW di Jakarta menjadi Kampung Waspada TB pada tahun 2030.
Dia menginformasikan bahwa Kampung Waspada TB merupakan salah satu strategi utama Pemprov DKI untuk mencapai target Eliminasi TB 2030.
Program ini sejalan dengan peningkatan layanan kesehatan, deteksi dini, dan kampanye masif untuk menghilangkan stigma terhadap penderita TB, tambah Ruspitawati.
Berdasarkan data dari dinasnya, per 8 November 2025, tercatat 49.029 kasus TB di Jakarta, dengan 44.331 kasus, atau 90 persen, telah memulai pengobatan.
Untuk mempercepat deteksi kasus, dinasnya menggencarkan Gerakan Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS) TB dan meluncurkan inovasi digital bernama Jakarta Smart Check and Notify (JakScan).
“Kami mewujudkan upaya ini dengan memperkuat Gerakan TOSS TB, memperluas deteksi dini di rumah, sekolah, tempat kerja, dan ruang publik, serta memanfaatkan aplikasi JakScan untuk membantu masyarakat dalam skrining mandiri TB,” jelasnya.
Melalui aplikasi JakScan, warga dapat mengidentifikasi risiko TB dengan cepat dan mendapatkan panduan untuk tes lanjutan di fasilitas kesehatan.
Selain kampanye berbasis masyarakat, pemerintah daerah juga menggelar kampanye TOSS TB di kawasan Car-Free Day (CFD) sebagai upaya memperluas edukasi publik.
Kegiatan ini melibatkan tenaga kesehatan dan relawan yang memberikan informasi langsung tentang pencegahan dan pengobatan TB.