Indonesia Bidik Jepang untuk Tingkatkan Ekspor Lada Putih dan Hitam

Produktivitas lada Indonesia sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir karena berkurangnya luas perkebunan lada.

Pangkalpinang (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) melihat potensi besar untuk meningkatkan ekspor lada putih dan hitam ke Jepang. Hal ini didorong oleh tingginya konsumsi makanan berbahan dasar lada di negara tersebut.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan konsumen Jepang memiliki permintaan lada yang sangat besar. Pasalnya, banyak kuliner mereka sangat bergantung pada lada, garam, dan pala.

Dia menambahkan bahwa pasar yang luas ini merupakan peluang berharga untuk mendongkrak ekspor lada putih dari Kepulauan Bangka Belitung dan lada hitam dari Lampung.

Menurut Kuntoro, meningkatnya permintaan lada global tidak diimbangi dengan kenaikan produksi dalam negeri.

Dia mencatat bahwa produktivitas lada Indonesia memang menurun belakangan ini karena menyusutnya lahan perkebunan lada.

Data Kementan menunjukkan produksi lada Indonesia mengalami tren penurunan, dari 83.915 ton pada 2019 menjadi 63.461 ton pada 2025.

Penurunan ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah, yang bertujuan untuk memulihkan industri lada nasional di tengah persaingan dengan produsen utama lain seperti Vietnam, India, dan Pakistan.

Penjabat Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erwin Krisnawinata, mengatakan lada putih daerahnya terkenal karena rasa khas dan kepedasannya yang kuat, sehingga sangat menarik di pasar internasional.

Namun, Erwin menggambarkan situasi saat ini agak ironis. Meskipun harga global kuat dan permintaan stabil dalam beberapa tahun terakhir, banyak petani yang telah meninggalkan kebun lada mereka.

Dia menekankan perlunya strategi yang konkret untuk membangkitkan kembali minat petani dalam budidaya lada, sekaligus memastikan keberlanjutan ekspor ke pasar-pasar potensial seperti Jepang.

MEMBACA  11 Kamera Aksi Terbaik (2024): Bawah Air, 360, Kompak, dan Lainnya

Berita terkait: Lada Putih di Babel Kalah Saing dengan Timah dan Kelapa Sawit

Penerjemah: Aprionis, Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025