CEO Airbnb Sebut Masa IPO Super sebagai Periode Pilu dalam Hidupnya

Saham Airbnb mulai dihargai $144.71 di Nasdaq waktu Desember 2020. Itu menandai salah satu IPO paling sukses dalam sejarah.

Harga sahamnya naik sangat tinggi di hari pertama perdagangan, naik 113% dari harga IPO awal $68. Nilai perusahaannya melonjak ke sekitar $103 miliar.

Untuk perbandingan, nilai Airbnb waktu itu lebih tinggi daripada gabungan tiga rantai hotel terbesar: Marriott, Hilton, dan Hyatt.

CEO-nya, Brian Chesky, seharusnya sangat senang. Tapi dia malah bilang momen kemenangan itu adalah salah satu periode paling sedih dalam hidupnya.

Dari kecil, Chesky mengakui dia sangat ingin sukses karena pikir itu akan membuatnya dikagumi. Dia juga pikir uang banyak bisa selesaikan semua masalah.

Tapi saat Airbnb mencapai nilai $100 miliar dan semua orang kenal dia, dia merasa lebih kesepian dari sebelumnya. Itu karena dia terlalu fokus kerja dan mengisolasi dirinya sendiri.

Ada Lebih Banyak ‘Harapan’ di Bawah Gunung

Waktu Chesky pindah ke Silicon Valley dan mulai perusahaannya tahun 2008 dengan dua temannya, mereka seperti keluarga. Tapi sebagai CEO, dia merasa bersalah kalau habiskan waktu dengan mereka, bukan untuk kembangkan bisnis.

Jadi, dia curahkan semua energinya untuk kerja, sampai 18 jam per hari, supaya Airbnb jadi besar.

Tapi saat mereka makin sukses, hubungannya berubah. Orang-orang yang kerja untuk dia punya keluarga sendiri, dan ada ketidakseimbangan kekuasaan antara dia dan para pendiri lainnya.

Lalu pandemi datang. Walaupun penjualan Airbnb turun 80% dalam 8 minggu, platform ini berhasil comeback dengan IPO yang sukses.

Saat itu, Chesky merasa paling kesepian. Dia berkata, "Saya sendiri terus 24 jam. IPO-nya semua lewat Zoom."

Dia simpulkan, "Di bawah gunung, kamu punya harapan. Tapi masalahnya, saat kamu sampai di puncak gunung, seringkali kamu sendirian di atas, terputus."

MEMBACA  Barcelona dan Atletico Madrid berbagi delapan gol dalam pertandingan seru Copa del Rey | Berita Sepak Bola

Nasihat yang Barack Obama Berikan ke Dia

Chesky ketemu Barack Obama di sebuah acara dan mereka jadi dekat. Obama seperti mentor buat dia.

Beberapa bulan setelah IPO dan merasa sangat terisolasi, Chesky kirim surat ke Obama tanya bagaimana caranya tetap membumi di puncak karir.

Obama jawab: "Kamu terhubung dengan akarmu, dan akarmu adalah hubungan-hubungan di masa lalumu." Obama bilang sebaiknya kamu punya sekitar 15 teman dekat.

Itu buat Chesky sadar tentang pertemanannya sendiri. Dia sadar dia tidak bisa tiba-tiba telepon teman buat ngobrol karena dia sudah terlalu mengisolasi diri.

Dia berkata, "Tidak ada yang kasih tau saya betapa sepinya perjalanan ini saat saya memulai. Jangan berpikir kesuksesan saja akan mengisi kekosongan dalam dirimu."

Sekarang, dia merasa lebih baik dengan ikuti nasihat Obama dan hubungi lagi teman-teman kuliah dan SMA-nya. Itu telah mengubah semuanya tentang hidupnya.