Keputusan Senat AS untuk mengakhiri _shutdown_ pemerintah memberikan kelegaan bagi investor yang khawatir akan valuasi AI dan pelemahan ekonomi AS.
Saham dari Amerika Serikat hingga Jepang menanjak tajam di tengah harapan bahwa penghentian _shutdown_ pemerintah terpanjang dalam sejarah AS sudah di ambang pintu.
Para pembuat undang-undang AS pada hari Minggu mengambil langkah untuk mengakhiri kebuntuan selama lima minggu mengenai pendanaan pemerintah—sebuah dorongan bagi investor yang gelisah oleh tanda-tanda melemahnya ekonomi AS dan valuasi perusahaan-perusahaan terkait _artificial intelligence_ yang terlampau tinggi.
Setelah sekelompok Demokrat memisahkan diri dari pimpinan partai untuk bergabung dengan Republik, Senat AS memberikan suara 60-40 untuk memajukan RUU yang akan mendanai operasi pemerintah hingga akhir Januari.
Paket pendanaan tersebut masih perlu mendapatkan persetujuan akhir di Senat dan kemudian disahkan oleh DPR AS, sebelum akhirnya diajukan kepada Presiden AS Donald Trump untuk ditandatangani—sebuah proses yang diperkirakan memakan waktu beberapa hari.
Pasar saham di Asia Pasifik mencatatkan keuntungan besar pada hari Senin, sementara _futures_ di AS juga naik menjelang pembukaan kembali bursa saham.
Indeks acuan KOSPI Korea Selatan memimpin kenaikan, naik sekitar 3 persen per pukul 16.00 waktu setempat (07.00 GMT).
Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng Hong Kong juga meroket tajam, masing-masing menguat sekitar 1,3 persen dan 1,5 persen.
Taiex Taiwan naik sekitar 0,8 persen, sementara ASX 200 Australia memperoleh keuntungan sekitar 0,75 persen.
_Futures_ untuk indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq-100 yang sarat teknologi AS, yang diperdagangkan di luar jam pasar reguler, masing-masing naik sekitar 0,75 dan 1,3 persen.
Kelegaan ini datang di saat investor khawatir bahwa saham-saham terkait AI mungkin dinilai terlalu tinggi dan bahwa tarif luas Trump bisa jadi lebih membahayakan ekonomi AS daripada yang terlihat dalam data utama sejauh ini.
Nvidia, yang unit pemrosesan grafisnya integral bagi pengembangan AI, bulan lalu menjadi perusahaan pertama dalam sejarah yang mencapai valuasi pasar $5 triliun, sehari setelah raksasa teknologi Apple melampaui nilai pasar $4 triliun.
Sementara laporan resmi ketenagakerjaan Biro Statistik Tenaga Kerja ditangguhkan sejak Agustus akibat _shutdown_ pemerintah, beberapa analisis lain menunjukkan peningkatan _layoff_ pada bulan Oktober.
Challenger, Gray & Christmas, sebuah firma _outplacement_ eksekutif, melaporkan pekan lalu bahwa _layoff_ melonjak 183 persen bulan lalu, menjadikannya bulan Oktober terburuk untuk lapangan kerja sejak 2003.
Sebuah analisis terpisah oleh Revelio Labs, sebuah perusahaan analitik tenaga kerja, memperkirakan bahwa ekonomi kehilangan 9.100 lapangan kerja selama bulan tersebut.