Pemerintah Pastikan Keamanan dan Pemulihan bagi Korban Ledakan di Sekolah Jakarta

Pemerintah Indonesia telah memastikan keselamatan dan pemulihan semua korban ledakan baru-baru ini di musala sekolah menengah atas negeri di Jakarta, kata seorang pejabat.

Kepala Kantor Wilayah Jakarta Kementerian Hukum dan HAM, Mikael Azedo Harwito, mengatakan dalam pernyataan pada hari Sabtu bahwa kementerian telah memantau secara ketat perkembangan di lapangan.

Dia menambahkan bahwa koordinasi terus dilakukan dengan kementerian lain, instansi, dan pihak berwenang setempat sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kesejahteraan dan pemulihan para korban.

Harwito juga mendesak masyarakat untuk tetap tenang, menghindari menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi, dan memungkinkan aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan mereka.

Ledakan terjadi pada hari Jumat, 7 November, di musala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72, yang melukai puluhan siswa.

Saksi mata mengatakan ledakan itu terjadi saat siswa dan guru sedang melakukan salat Jumat. Ledakan pertama dilaporkan terjadi selama khotbah, diikuti oleh ledakan kedua dari arah lain.

Kejadian ini menyebabkan berbagai luka-luka, termasuk luka bakar dan luka terkena pecahan, serta memicu kepanikan di kalangan siswa, staf, dan warga sekitar.

Kepala Kepolisian Jakarta Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri mengatakan pada hari Jumat bahwa 54 orang menderita luka-luka ringan hingga sedang, dan beberapa telah dipulangkan dari rumah sakit.

Unit kontra-terorisme polisi, Densus 88, sedang menyelidiki apakah ledakan itu ada kaitannya dengan terorisme.

Juru bicara Polri Komisaris Besar Budi Hermanto menambahkan bahwa penyelidik bertindak dengan hati-hati untuk mencegah ledakan sekunder.

Berita terkait: Polisi identifikasi tersangka di balik ledakan sekolah di Jakarta
Berita terkait: Prabowo perintahkan perawatan prioritas untuk korban ledakan sekolah di Jakarta

MEMBACA  Survei PUSAD UMSurabaya: Kepuasan Warga Muhammadiyah terhadap Kepemimpinan Khofifah