Niat Menentukan Kualitas Pahala, Begini Penjelasannya

Niat: Kunci Utama dalam Segala Amal Perbuatan

Niat adalah kunci dari setiap amal ibadah yang akan kita lakukan. Niat ini jugaa yang menentukan ganjaran pahala dari setiap perbuatan kita. Mengapa bisa begitu? Ini penjelasannya.

Dinukil dari kitab ‘Kaifa Tahtasibiina al-Ajr Fii Hayaatiki al-Yaumiyyah’ karya Hana’ binti Abdul Aziz Ash-Shanii’, dijelaskan bahwa setiap perbuatan pasti didasari oleh niat. Setiap amal yang kita lakukan hanya untuk Allah, maka amal itu benar-benar untuk Allah.

Sebaliknya, amal perbuatan yang kita lakukan untuk kepentingan dunia, maka hasilnya pun hanya untuk dunia. Niat yang kedua ini sangatlah berbahaya. Perbedaan antara niat pertama dan niat kedua sangat jauh, bagaikan jarak antara langit dan bumi.

Sebagian niat seseorang bisa berada di tempat yang paling tinggi, sementara niat yang lain bisa berada di tempat yang paling rendah. Jika kita berniat ikhlas karena Allah dan mengharap akhirat dalam melakukan suatu kebaikan, maka kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan. Namun, jika niat kita hanya untuk dunia, mungkin kita akan dapatkan yang kita mau, atau mungkin juga tidak.

Allah Ta’ala berfirman:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ

Artinya: "Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia, maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki." (QS. al-Isra’: 18)

Dalam ayat ini, Allah tidak berfirman "apa yang ia inginkan", melainkan "apa yang Kami kehendaki". Berdasarkan hal ini, ada orang yang mendapatkan semua yang diinginkannya di dunia, ada yang hanya sebagian, dan ada pula yang tidak mendapatkannya sama sekali.

Sedangkan dalam firman-Nya yang lain:

وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُو رًا

Artinya: "Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik." (QS. Al-Isra’: 19)

MEMBACA  Persib Jamu Persita di Bali, Kondisi Tamu Lagi Tidak Ideal