Rencana Merger GoTo dan Grab Melibatkan Danantara

Sabtu, 8 November 2025 – 03:00 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi akhirnya memberikan pernyataan mengenai isu penggabungan (merger) antara GoTo dan Grab. Prasetyo Hadi menegaskan bahwa rencana merger itu memang benar adanya.

Baca Juga:
Polisi Gadungan Bawa Kabur Motor dan HP Milik Ojol, Ngakunya Mau Kejar Tersangka Narkoba

“Ya, rencananya memang seperti itu,” kata Pras di Istana Merdeka, Jakarta, seperti yang dikutip pada Sabtu, 8 November 2025.

Prasetyo mengakui bahwa BPI Danantara akan ikut terlibat dalam rencana penggabungan kedua perusahaan tersebut. Namun, ia belum bisa menjelaskan lebih detail mengenai skema merger atau akuisisi yang akan dilakukan karena pembahasannya masih terus berlangsung.

Baca Juga:
Rosan Tegaskan Negosiasi Utang Whoosh dengan China Masih Berjalan

“Kira-kira seperti itu (melibatkan Danantara). Bentuknya masih sedang dicari,” ujarnya.

Tujuan dari rencana merger ini, lanjut Prasetyo, adalah agar perusahaan bisa tetap beroperasi. Pasalnya, jasa ojek online (ojol) sekarang sudah menjadi bagian penting untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.

Baca Juga:
Bentrok Ojol dan Debt Collector Pecah di Jalan BKR Bandung, Polisi Amankan Dua Orang

“Tujuannya supaya semua perusahaan ini bisa tetap jalan. Soalnya, bagaimanapun juga, perusahaan ini adalah sebuah layanan yang menciptakan lapangan kerja untuk banyak mitra kita yang jumlahnya sangat besar. Sekarang kita semua sadar kalau ojol adalah pahlawan ekonomi, yang menggerakkan ekonomi. Jadi tujuan utamanya ya ke arah situ,” jelasnya.

Dia menambahkan, Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol masih terus disusun dan disempurnakan. Pemerintah meminta masukan dari berbagai pihak yang terkait, termasuk para mitra ojol dan perusahaan aplikasinya.

“Masih terus disempurnakan. Maksudnya, dilengkapi dengan masukan dari berbagai pihak. Baik dari teman-teman mitra ojol maupun dari teman-teman aplikator,” katanya.

MEMBACA  Tes Urine Mendadak Polisi di Kepulauan Anambas oleh Propam

Pembahasan Perpres ini, menurut dia, melibatkan banyak kementerian. Selain itu, Danantara juga ikut serta karena ini menyangkut aspek korporasi.

“Dalam hal ini macam-macam, karena kemudian Danantara juga ikut terlibat di situ, soalnya ada proses korporasinya juga yang jadi bagian dari pembicaraan. Makanya mohon untuk sabar dulu,” pintanya.