Mark Zuckerberg Ungkap Kostum di Film ‘The Social Network’ Sangat Mirip: “Semua Kaus dan Fleece di Film Itu Benar-Benar Punya Saya”

Sudah hampir dua dekade Mark Zuckerberg menolak cara dia digambarkan di film pemenang Oscar, The Social Network. Tapi, ada satu hal di film tahun 2010 itu yang dia akui sangat mirip: pakaiannya.

Dia berbicara di Stanford University tahun 2010, tak lama setelah filmnya rilis. Pendiri Facebook itu bilang, "Sangat menarik hal-hal yang mereka fokuskan untuk dibuat dengan benar. Misalnya, setiap kemeja dan jaket yang ada di film itu sebenarnya adalah baju dan jaket yang aku punya."

Zuckerberg puji kerja dari perancang busana Jacqueline West. Dia teliti sekali dan meniru pakaian Zuckerberg waktu di Harvard. Sutradara David Fincher juga minta bantuan orang yang pernah jadi mahasiswa Harvard bersama Zuckerberg supaya lebih autentik. Produksi film membuat ulang gaya khasnya: kaos biasa, jaket fleece merk The North Face, dan sandal Adidas-nya yang terkenal. Aktor Jesse Eisenberg pakai sandal itu sepanjang film, bahkan saat rapat direksi.

Tapi, Zuckerberg tidak setuju dengan penulis skenario Aaron Sorkin. Dia bilang Sorkin terlalu banyak mengarang ceritanya.

"Seluruh alur filmnya adalah aku pacaran dengan seorang cewek yang tidak ada di kehidupan nyata, dan dia putuskan aku, yang sebenarnya sering terjadi sih dalam hidupku," kata Zuckerberg di Stanford. "Dan intinya, alur ceritanya adalah alasan utama buat bikin Facebook adalah karena aku pengen dapetin cewek, atau pengen masuk ke lembaga sosial tertentu."

CEO Meta yang sekarang berusia 41 tahun itu jelaskan bahwa dia sudah pacaran dengan istrinya sekarang, Priscilla Chan, bahkan sebelum dia buat Facebook. Jadi, motivasi asmara di film itu cuma karangan buat efek dramatis saja.

Baru-baru ini, di podcast The Colin and Samir Show pada Maret 2025, Zuckerberg bilang menonton film itu adalah "pengalaman yang aneh."

MEMBACA  Baik, berikut terjemahan dan penyempurnaan judul dalam bahasa Indonesia tanpa mengulang teks asli: Brussels Akui Perlu Berkompromi Saat Donald Trump Teguh Pertahankan Tarif 10% (Alternatif lebih ringkas: Uni Eropa Bersiap Bernegosiasi Menyikapi Kebijakan Tarif Trump) Catatan: "Brussels" diterjemahkan sebagai "Uni Eropa" untuk konteks pembaca Indonesia yang mungkin kurang akrab dengan metonimia ini. "Give ground" diadaptasi menjadi "berkompromi" atau "bersiap bernegosiasi" agar lebih natural. Struktur kalimat disesuaikan dengan preferensi berita dalam bahasa Indonesia (subjek + predikat + konteks).

"Mereka bisa dapatkan detail-detail spesifik tentang apa yang aku pakai, atau hal-hal tertentu yang benar," katanya. "Tapi kemudian seluruh alur cerita tentang motivasiku dan semua hal itu, itu sama sekali salah."

Zuckerberg bahkan beli salah satu pakaian yang dipakai di film itu di lelang. Saat tampil di podcast, dia pakai kaos biru "Ardsley Athletic" yang pernah dipakai Eisenberg di film. Dia bayar $4,095 untuk kaos itu. "Iya, ini kan bajunya. Ya, sekarang sih bajuku. Tapi dulu kan bajunya," kata Zuckerberg.

Dia juga cerita kalau dia ajak seluruh tim Facebooknya untuk nonton film itu waktu pertama kali tayang, meskipun dia ragu dengan keakuratannya. "Itu aneh, ya," katanya ke host podcast. Dia bilang cuma nonton satu kali itu aja.

Meskipun dia akui film itu punya "banyak detail acak yang mereka dapatkan dengan benar," masalah utama The Social Network menurutnya adalah cara film itu menyampaikan ke penonton bahwa motivasi utamanya membuat Facebook adalah untuk diterima, bukan karena ketertarikan asli pada teknologi.

"Itu sangat tidak nyambung dengan cara orang-orang yang bikin film memikirkan apa yang kami lakukan di Silicon Valley—membangun sesuatu, kan? Seperti, mereka tidak bisa membayangkan kalau seseorang mungkin membangun sesuatu karena mereka suka membangun hal-hal."