Minuman Adaptogen & Fungsional Terbaik 2025: Raih Kejernihan

Kemungkinan besar, Anda tidak mengenal separuh dari bahan-bahan dalam minuman adaptogen—atau, meskipun namanya tak asing, Anda belum paham benar fungsi tiap komponennya. Oleh karena itu, sebuah glosarium singkat mengenai beberapa kandungan paling umum mungkin berguna.

Namun, perlu diingat bahwa adaptogen homeopati bukanlah obat resep. Bukti ilmiahnya pun sebagian besar masih terbatas. Kearifan tradisional, yang didukung oleh segelintir studi yang menjanjikan, seringkali menjadi satu-satunya bukti efektivitas untuk kebanyakan bahan. Berikut adalah bahan-bahan paling umum yang akan Anda temui.

Jamur Fungsional

Untuk penjelasan lengkap mengenai tiap jenis jamur, efeknya, serta bukti terbaik untuk efektivitas masing-masing, Anda dapat membaca panduan suplemen jamur dari WIRED. Namun pada praktiknya, Anda akan menemukan sekitar tiga jenis jamur fungsional dalam minuman adaptogen dan nootropik.

Perlu dicatat bahwa banyak sumber menyarankan untuk menghindari penggunaan jamur obat selama kehamilan, terutama karena minimnya data.

Reishi (Ganoderma lucidum)

Jenis jamur yang kaya akan polisakarida yang diduga membantu menenangkan diri dan meningkatkan fokus. Sedang diteliti untuk kemungkinan manfaat bagi fungsi paru-paru atau regulasi glukosa. Bukti manfaatnya masih sedikit, tetapi konsumsinya umumnya dianggap aman untuk jangka waktu beberapa bulan.

Lion’s Mane (Hericium erinaceus)

Jamur yang luas dianggap sebagai “makanan super untuk otak,” diduga dapat meningkatkan produksi faktor pertumbuhan saraf (NGF), sebuah protein yang membantu memelihara dan meregenerasi neuron. Bukti terbatas menunjukkan bahwa lion’s mane dapat meningkatkan performa dalam beberapa tugas dan mengurangi stres.

Cordyceps (Cordyceps sinensis)

Pernah menonton *The Last of Us* di HBO? Nah, itulah cordyceps. Ia adalah jamur parasit yang menginfeksi serangga dan memanipulasi perilaku mereka. Di dunia manusia, cordyceps kebanyakan diandalkan sebagai peningkat performa untuk stamina dan pemulihan setelah berolahraga—sebuah gagasan yang sangat tentatif didukung oleh beberapa penelitian pendahuluan.

MEMBACA  Studi Mengungkap: Kentang Berevolusi dari Tomat

Nootropik Umum Lainnya

Ashwagandha (Withania somnifera)

Ashwagandha adalah semak hijau abadi yang sejak lama digunakan sebagai obat tradisional untuk stres, kecemasan, dan peningkatan kualitas tidur—kegunaan yang tampaknya didukung oleh penelitian pendahuluan. Efek samping paling umum terkait dengan pencernaan.

L-Theanine

Theanine adalah asam amino yang umum ditemukan dalam teh. Terdapat beberapa bukti bahwa theanine dapat menurunkan stres, meningkatkan dopamin dan serotonin, serta memperbaiki fokus dan tidur. Efek sampingnya sebagian besar tidak terdokumentasi pada dosis rendah.

L-Tryptophan

Triptofan adalah asam amino esensial yang diubah oleh otak menjadi serotonin, dengan beberapa manfaat terdokumentasi untuk mood dan tidur—terdapat pada unggas dan sejumlah makanan lainnya. Tidak disarankan mengonsumsi triptofan jika Anda sedang mengonsumsi SSRI untuk depresi atau kondisi lainnya.

Ginseng (Panax ginseng)

Sebagai obat tradisional sejak dulu kala, ginseng telah dihubungkan dengan beragam peningkatan kesehatan, mulai dari sifat antikarsinogenik, peningkatan performa mental, hingga regulasi glukosa yang lebih baik.

Bubuk Maca (Lepidium meyenii)

Maca, yang juga dikenal sebagai ginseng Peru, dianggap baik untuk meningkatkan stamina, fungsi ereksi, dan libido—setidaknya dalam penelitian pada hewan—serta meredakan beberapa gejala menopause.